TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Terakhir kali Robert Lewandowski main di Stadion Wembley berakhir dengan penuh kekecewaan. Saat itu dia mengenakan seragam kuning-hitam bersama Borussia Dortmund yang kalah dari Bayern Muenchen di final Liga Champions, Mei lalu.
Bagi Lewandowski, Wembley selalu diasosiakan dengan kekecewaan terbesar dalam kariernya. Namun kini setelah peristiwa gagal menjuarai Champions itu berlalu lima bulan, Lewandowski ingin menghapus memori buruk di Wembley.
Bersama tim nasional Polandia dia ingin melakukan pengecualian dengan mengirim sinyal bahwa dia adalah lawan yang harus super diwaspadai oleh barisan pertahanan Inggris. "Beri aku satu peluang, maka aku akan menjadikannya gol," ancam Lewandowksi.
Namun harus diakui, perjalanan Lewandowski saat membela negaranya sangat jauh dibandingkan dengan performanya bersama Dortmund. Salah satu penyerang papan atas Eropa ini terlihat melempem ketika membela Polandia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Lewandowksi terakhir kali mencetak gol buat Timnas Polandia di laga pembuka Euro 2012 silam di National Stadium, Warsawa. Setelahnya tak ada lagi gol dicetak penyerang incaran Chelsea dan Manchester United itu untuk Polandia.
Fans Polandia pun mempertanyakan kualitas Lewandowski ketika memperkuat negaranya. Namun alasannya, dia tidak mendapat suplai bola yang cukup dari para gelandang seperti yang pernah didapatkannya di Dortmund bersama Shinji Kagawa atau Mario Goetze dan sekarang Marco Reus.
"Terkadang saya menganalisis apa yang kurang dari penampilanku bersama timnas. Tapi saya tak tahu alasannya, pastinya ada perasaan berbeda ketika Anda mendapatkan kemenangan dan kekalahan di timnas dan di klub," ujar Lewandowski.