TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih tim nasional Indonesia U-19, Indra Sjafri, mengungkapkan banyak mendapat informasi saat mencari bakat-bakat yang mengisi skuat Garuda Jaya. Bahkan, ia mengaku sempat mendapat informasi dari tukang ojek saat melakukan blusukan ke daerah-daerah.
Indra Sjafri mungkin hanyalah satu dari sekian banyak pelatih kawakan di Indonesia yang menemukan bakat-bakat terpendam Indonesia. Melalui metode blusukan ke daerah-daerah terpencil, perjuangan Indra akhirnya berbuah manis setelah sukses membawa timnas U-19 meraih Piala AFF dan lolos ke putaran final Piala Asia 2014.
Sejak dipercaya melatih timnas U-19, pria yang dulunya berprofesi sebagai instruktur pelatih PSSI ini mengaku telah mengunjungi 34 daerah pelosok di seluruh Indonesia untuk menemukan pemain yang akan memperkuat Garuda Jaya. Ia pun menceritakan pengalaman ketika mendapatkan bek timnas U-19, Sahrul Kurniawan.
"Contohnya Sahrul kita dapatnya dari tukang ojek. Saya suruh datang ke uji coba dengan Persinga Ngawi, Jawa Timur, lalu kita beri ongkos ojek Rp 10.000," ungkap Indra di Jakarta, Selasa (15/10/2013).
"Saya kemudian meminta pelatih memainkan Sahrul agak lama dan memang bagus. Lalu kita ajak ikut beberapa uji coba dan ternyata permainannya memang bagus," tambahnya.
Blusukan sebenarnya membedakan Indra dari sejumlah pelatih timnas sebelumnya. Sejumlah pelatih timnas sebelumnya hanya mengandalkan para pemain yang tenar lewat media atau berasal dari klub-klub besar, sementara Indra terus mencari sampai ke pelosok negeri untuk mendapatkan mutiara yang masih terpendam.
Bukan karena bingung mencari pemain yang pas, melainkan Indra mencari pemain yang berkualitas, berfisik kuat, berdisiplin tinggi, dan bersemangat pantang menyerah. Inilah kunci kesuksesan Indra di Piala AFF U-19, yang diharapkan berlanjut di putaran final Piala Asia U-19.