TRIBUNNEWS.COM - Bek sayap kiri Timnas U19 Muhammad Fatchu Rochman menyesal tidak sungguh-sungguh di sekolah ketika mengikuti mata pelajaran bahasa Inggris.
Menurut Fatur, panggilan Fatchu Rochman, di skuad Garuda Jaya hanya kapten Evan Dimas dan gelandang Muhammad Hargianto yang komunikasi dalam bahasa inggrisnya oke.
"Jujur, kalau ada kesempatan saya mau les bahasa Inggris. Jadinya nyesel kenapa dulu nggak belajar sungguhan. Pendidikan itu penting," kata Fatur.
"Kalau Evan bisa karena dia pernah ke Spanyol. Jadi sebelum ke sana, Evan cerita dia les bahasa Inggris dulu. Kalau Hargianto bapak dan ibunya kan guru, jadi dia pasti bisa," tambahnya.
Lalu apa rencana Fatur ke depan? Ia berpikir untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Mengandalkan program beasiswa yang dijanjikan pengurus PSSI setelah Timnas U19 menjuarai Piala AFF di Sidoarjo, Jawa Timur, September lalu.
"Saya ingin meringankan beban orang tua," ujarnya.
Terdekat, Fatur fokus bersama Garuda Jaya. Ia berharap bisa membawa tim lolos ke empat besar Piala Asia U19 di Myanmar, tahun depan.
Ia tidak ingin menyiakan kesempatan yang sudah diberikan Indra Sjafri. Sebelum Indra blusukan mencari pemain, Fatut tidak pernah bermimpi bisa memperkuat timnas.
"Dulu masuk timnas itu mimpi lah. Saya orang kampung. Alhamdulillah pak Indra ada kunjungan pemain ke sini (Pasuruan). Dia cari pemain bagus. Dulu waktu tur ke Trenggalek, pak Indra bilang ke salah satu pemain, 'Kenapa nggak ikut seleksi Jakarta?' Dijawab, 'Gimana mau ke Jakarta, buat makan aja sulit.' Jadi waktu ada kesempatan saya modal semangat. Dan Alhamdulillah dipanggil sampai sekarang," ungkapnya. (Berita Kota Super Ball/Eko Priyono)