Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM – Kehidupan Faustino Asprilla senantiasa dibayangi kontroversi. Tak hanya saat masih merumput, usai gantung sepatu pun mantan striker Newcastle United dan Parma ini tetap jadi bahan pembicaraan. Baru-baru ini ia ditawari profesi baru yang sungguh mengejutkan. Profesi apakah itu?
Lazimnya, setelah gantung sepatu, mantan pemain akan meniti karier menjadi pelatih, pemandu bakat, atau agen pemain. Tapi tawarann yang diterima oleh Faustino Asprilla ini sungguh berbeda.
Mantan penyerang Kolombia ini ditawari untuk berkiprah di film porno. Ya, menjadi aktor blue film! Adalah Santa Latina, perusahaan Kolombia yang biasa memproduksi film dewasa, yang mengajukan proposal tersebut.
Produsen film dewasa ternama di Kolombia itu telah menulis surat terbuka kepada lelaki yang pernah 57 kali membela timnas negaranya tersebut. Nilai kontraknya juga sudah diajukan yakni 10.640 dolar AS (Rp 120,5 juta) per pekan.
Mantan penyerang berusia 43 tahun ini memang dikenal memiliki gaya hidup kontroversial. Wajahnya sering menghiasi halaman muka media di Kolombia. Dia pernah pula berpose bugil di sebuah majalah pada 1993. Lima tahun lalu dia juga ditahan karena menembakkan senapan mesin ke arah beberapa petugas keamanan di dekat rumahnya.
Untuk mengajukan tawarannya, Santa Latina, mempublikasikannya lewat sebuah surat yang dimuat dalam situs resmi mereka. Isinya kurang lebih seperti ini:
"Untuk Faustino Asprilla. Bertahun-tahun kami mengikuti karier cemerlang Anda, yang membuat Anda menjadi ikon yang tak ternilai di Kolombia. Kami yakin bahwa gaya hidup dan kontroversi Anda juga membuat Anda menjadi sosok penting, sehingga kami berani mengajukan tawaran ini .
Seperti Anda ketahui, Santa Latina adalah situs hiburan untuk orang dewasa dan oleh karena itulah kami menawarkan 20 juta peso per pekan sebagai bintang porno. Ini tawaran unik dan kami menunggu respons Anda. Kami yakin hanya dengan sedikit latihan Anda bisa mengekspresikan bakat lain Anda di samping yang sudah diketahui rakyat Kolombia."
Produser film tersebut masih menunggu jawaban dari Asprilla yang kini tengah berlibur di Italia. Belum diketahui bagaimana respons penyerang yang juga pernah membela Palmeiras dan Fluminense ini.
Di masa kejayaannnya, Asprilla dikenal sebagai pemain angin-anginan. Jika sedang cemerlang ia biasa mencetak hattrick dan tampil sangat gemilang. Namun secara keseluruhan, penampilannya tak terlalu mengesankan.
Alih-alih, justru ucapan dan aksinya yang kerap menentang arus yang membuatnya jadi populer. Ia tak pernah betah merumput lama di sebuah klub. Rekor terlamanya adalah saat membela Parma selama empat tahun dimana ia bermain 84 kali, dan mencetak 25 gol. Selebihnya ia paling hanya tahan bermain dua tahun sebelum bertualang lagi ke klub yang baru.
Total ia berkiprah di 12 klub dengan catatan bermain 330 kali, dan mencetak 110 gol. Sampai sekarang, ia masih tetap suka sesumbar. Ia mengklaim, dirinya seharusnya mendapatkan Ballon d’Or jika sejak awal bermain di klub besar.
"Sebelum saya membela Parma, saya tidak dikenal sama sekali. Saya memiliki kecepatan dalam dribling. Saya kreatif dan sulit diprediksi ketika berada di daerah lawan," kata Asprilla kepada dalam perayaan Satu Abad Parma.
Asprilla lantas berandai-andai. Jika saja ia membela Juventus, AC Milan, atau Inter Milan, ia pasti memenangi Ballon d’Or, penghargaan sebagai pemain terbaik dunia. Secara khusus, ia menyebut Pavel Nedved yang membela Juventus pantas mendapatkannya.
Asprilla yang sudah berperangai nyeleneh tak terkesan dengan pemain-pemain muda saat ini, di liga manapun. Sebab, penyerang era sekarang terlalu dilindungi wasit. "Messi dicederai sedikit saja, orang protes. Tapi saya atau Gabriel Batistuta atau Marco Van Basten tak pernah dilindungi," katanya pongah. (Tribunnews.com/den)