News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fokus Pembinaan Akar Rumput Ditengah Keterbatasan

Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rendi, pelatih SSB Abstraxs

TRIBUNNEWS.COM - Dari sekian banyak SSB di sekitar Jakarta, SSB Abstraxs Indonesia menjadi salah satu yang berdiri dan bertekad mengembangkan potensi pemain belia.

Rendi, salah satu staf pelatih SSB Abstraxs menyebut pihaknya memang fokus membina pemain di usia 17 tahun ke bawah. Rendi yakin di rentang usia itulah Abstraxs bisa menelurkan pemain berbakat.

Salah satu pemain belia 'jebolan' Abstraxs Indonesia adalah, Rishadi Fauzi, bomber Persita Tangerang dan mantan penyerang timnas U23 pada seleksi SEA Games 2011. Fauzi juga pernah mendapat kepercayaan dari pelatih timnas U23 sebelumnya, Alfred Riedl. Ia sempat diturunkan di kualifikasi Olimpiade 2012.

"Pada prinsipnya kami siap menyalurkan bakat setiap anak. Tentu dengan modal kesabaran karena membentuk pemain itu membutuhkan waktu, tidak bisa instan," kata Rendi.

Berjalan 13 tahun, SSB Abstraxs Indonesia berusaha menyumbangkan pemain di tengah minimnya perhatian PSSI. Abstraxs berdiri pada 10 Oktober 1999. Awalnya, Abstraxs merupakan wadah untuk menampung bakat dan keinginan anak-anak jalanan menyepak bola.

Rohmani, pendiri Abstraxs, lanjut Rendi, berfikir cara itu dilakukan agar anak jalanan tidak salah jalur. Abstraxs Indonesia berdiri secara swadaya dan sedikit bantuan pihak luar.

"Kami pernah melatih 120 anak dalam sehari," sebut Rendi.

Beberapa tahun setelah berdiri, Abstraxs berhasil membangun 'link' dengan klub-klub di Indonesia. Selama ini, Abstraxs berafiliasi dengan klub di wilayah Tangerang, seperti Persita Tangerang dan Persikota Tangerang.

Sayang, ditengah motivasi mencetak pemain yang semakin gencar, Abstraxs terkendala keterbatasan lapangan. Di awal terbentuk, mereka berlatih di belakang Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN), Bintaro, Jakarta Selatan. Tetapi, karena pembangunan GOR pihak STAN, Abstraxs 'terpaksa' mencari lapangan yang baru.

"Ini menghambat program kami. Katanya mau dibangun lapangan pengganti, tetapi peluangnya kecil. Saat ini kami sudah mendapat lapangan yang baru. Mudah-mudahan keadaan ini tidak menurunkan semangat anak-anak," harap Rendi yang enggan berkecil hati meski pindah lapangan berimbas kepada jumlah siswa yang mengikuti latihan.

"Saya dan pendiri Abstraxs masih berkomitmen memajukan SSB ini. Mudah-mudahan orang tua siswa bisa bersabar," tambah pria yang sempat mengawali karier sebagai penjaga gawang itu. (Berita Kota Super Ball/Eko Priyono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini