TRIBUNNEWS.COM - Kalimat 'Never say never' yang berarti jangan pernah katakan tidak mengena betul di benak fisioterapis Matias Ibo (35).
Ia sulit mengucap selamat tinggal kepada timnas Indonesia. Sejak persiapan melawan China pada Pra Piala Asia 2015, Selasa (15/10), Matias tidak lagi membantu timnas.
Matias memutuskan fokus membuka praktik layanan jasa fisioterapi atau pengobatan terhadap penderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot agar dapat berfungsi secara normal.
"Ya, saya sudah tidak lagi menjadi fisioterapis timnas Indonesia. Pensiun. Sampai kapan? Untuk sekarang seterusnya. Nggak tahu sampai kapan. Never say never. ke depannya ada acara non-timnas mungkin ikut," kata Matias, Minggu (20/10/2013).
"Saya tidak ada kontrak dengan PSSI jadi tidak perlu izin mereka untuk keluar. Saya sudah bicara baik-baik dengan coach Jacksen (Ferreira Tiago/pelatih timnas). Dan dia memahami situasi yang saya hadapi. Saya fokus pada tantangan baru," tambah penggemar kuliner seperti daging buaya, penyu, kelelawar, biawak, tikus, tokek, atau cacing mentah itu.
Saat ini timnas menggunakan jasa fisioterapis baru, Armin. Matias mengaku sangat menikmati waktunya menangani sejumlah klien. Ia membuka praktik dengan nama Chiropractor Indonesia Departemen Physiotherapy di Pasific Place B-1, Jakarta.
Matias praktik empat kali dalam seminggu yakni Senin, Rabu, Kamis, dan Jumat mulai jam 07.00 WIB.
"Ada kerja sama juga dengan rumah sakit Elizabeth di Singapura dan dengan salah satu orthopedic serta dokter tebaik di Asia," ujarnya.
Nama Matias mulai dikenal publik sejak masuk timnas. Per April 2010, ia membantu timnas yang masih dilatih Alfred Riedl. Januari 2011, Matias sempat ke Persema Malang membantu Timo Scheunemann yang melatih Persema Malang. Kemudian hijrah ke timnas lagi di era Wim Rijsbergen, Juli 2011 hingga Jacksen.
Mengenai masa depannya, Matias bermimpi bisa mendirikan klinik. Nantinya, klinik difungsikan sebagai pusat rehabilitasi untuk mereduksi istilah 'cedera adalah akhir karier pesepak bola'. (Berita Kota Super Ball/Eko Priyono)