TRIBUNNEWS.COM - Kolo Toure meminta UEFA menindak tegas CSKA Moskow, terkait kasus rasisme yang menimpa sang adik, Yaya Toure.
Yaya Toure mendapatkan serangan rasisme dari para pendukung klub asal Rusia, saat membela Manchester City pada laga ketiga fase grup Liga Champions.
Kolo Toure pun mendesak otoritas sepak bola Eropa segera menghentikan aksi rasisme, dengan memberikan hukuman yang berat.
“Saya marah dengan apa yang terjadi. Saya merasa kecewa terhadap tindakan para fans,” ujar Kolo Toure.
“UEFA harus memberikan sanksi besar jika ada pemain lain yang mengalami situasi serupa. Mereka harus setegas mungkin.”
“Barangkali, dengan menskors tim ini selama beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun. Pihak klub mengatakan bahwa mereka telah mengedukasi para pendukungnya, tapi masalah tersebut tetap terjadi sepanjang waktu,” keluhnya.
“Banyak orang bodoh di sepak bola. Saya tidak mengerti kenapa ini hanya terjadi di sepak bola, tidak di bidang olahraga lain,” ketusnya.
“UEFA harus mengambil tindakan tegas, jika tidak ini akan terus terjadi,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, The Citizens pulang dengan mengantongi hasil sempurna usai, menundukkan pasukan Leonid Slutsky di Arena Khimki, dengan skor akhir 2-1.
Namun, Yaya Toure menerima perlakuan rasis. Sejumlah fans CSKA menyanyikan lagu bernada rasis yang ditujukan untuk adik kandung Kolo Toure.
Sang pelatih, Manuel Pellegrini, pun mengaku kecewa dan menyesali tindakan suporter CSKA, Pellegrini menilai apa yang dilakukan para fans itu sangat bodoh. (*)