TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kehadiran dua pemain Timnas U-19, Hansamu Yama Pranata dan Mukhlis Hadi Ning Syaifullah di SMK 10 Nopember di Jl Siwalan Panji, Buduran, Sidoarjo dielu-elukan bak artis dalam jumpa fans, Senin (28/10/2013).
Acara coach clinic dan jumpa pers diselenggarakan pihak sekolah terpaksa dibatalkan karena siswa membeludak dan keterbatasan waktu.
Kedatangan dua pemain berwajah ganteng itu langsung diserbu siswa SMK dan SMP 10 Nopember karena penasaran dengan wajahnya. Pasalnya, selama ini masyarakat hanya melihat dari televisi saat bermain bola saja. Namun, kali ini siswa melihat dari dekat Hansamu dan Muchlis. Ada yang berjabat tangan, mengabadikan lewat foto ponsel dan video dari ponsel.
“Ganteng juga ya Hansamu sama Muchlis,” kata salah seorang siswa, Vita sembari memanggil Hansamu dan Muchlis saat berjalan menuju sekolah.
Dua pemain Garuda Muda seharusnya memberi pelatihan sepak bola di halaman sekolah. Tetapi acara yang sudah disusun dengan rapi oleh pihak sekolah tidak terlaksana karena siswa-siswa terus membuntuti kedua pemain bola ini. Coach clinic yang dipersiapkan pihak yayasan, sebenarnya melibatkan siswa yang gemar bermain bola agar bisa mencontoh permainan Garuda Muda.
“Melihat antusias siswa terhadap kedua pemain muda, coach clinic akhirnya diurungkan. Pertimbangannya karena kondisi, waktu dan jadwal keduanya sangat padat sehingga tidak bisa berlama-lama,” kata Humas SMK 10 Nopember, Rizza Ali Faizin.
Sesuai rencana yang disusun, Hansamu dan Muchlis akan memberi motivasi kepada siswa yang suka main bola. Dalam dunia sepakbola, Sidoarjo sebenarnya banyak memiliki pemain berbakat dan banyak bermain di klub di Indonesia. “Kehadiran Hansamu dan Muchlis setidaknya memberi pelatihan dan rangsangan agar bisa menciptakan Garuda Muda baru,” terangnya.
Gagalnya Muchlis dan Hansamu memberikan coach clinic, pihak sekolah akan menjadwalkan kehadiran pemain Timnas U-19 yang lain. Karena dari Jatim banyak yang menjadi pemain inti. Seperti Fatkhurrahman, Evan Dimas Darmono sang kapten. “Nanti kami mencari waktu yang tepat agar tidak mengganggu jadwal pemian,” ungkapnya.
Kepala Sekolah (Kasek) 10 Nopember, Suhaziz mengaku senang kedatangan kedua pemain inti Timnas U-19 itu. Meski tidak sampai coach clinic, kedatangan kedua pemain itu menjadi penyemangat siswa yang hobi main bola.
“Harapan saya, siswa bisa meniru ketekunan dan keseriusan kedua pemain dalam mengharumkan nama bangsa, melalui olah raga sepak bola,” ucapnya.(anas miftakhudin/surya)