TRIBUNNEWS.COM – Pelatih Timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai kepelatihan dan pengelolaan sepak bola pada usia muda. Indra bersama dengan staf pelatih timnas U-19, yakni Eko Purdjianto, dan pelatih mental Guntur Cahyo Utomo menggelar pertemuan dengan tim pelatih Manchester United Soccer School (MU SS) dan mantan pemain klub berjuluk Setan Merah, Dwight Yorke.
Tim pelatih MU SS tersebut terdiri dari Tommy Martin selaku kepala pelatih Manchester United U-15, dan Mike Neary sebagai kepala Manchester United Soccer School. Pertemuan dilangsungkan selama dua jam di Hotel Mulia, Jumat (15/11/2013) siang.
“Saya memaparkan tidak ada kompetisi usia muda di Indonesia, sehingga saya terpaksa keliling Indonesia cari pemain. Selain itu kami bertukar informasi mengenai manajemen pengelolaan, variasi latihan, dan tahapan pembinaan pemain,” kata Indra.
“Kesimpulan yang didapat, membina pemain mulai usia dini. Membina mulai dari tingkat akademi kemudian dipersiapkan menjadi pemain profesional,” ujarnya.
Pelatih kelahiran Sumatera Barat berusia 50 tahun itu mengaku telah menyarankan kepada pengurus PSSI agar fokus membina pemain muda. Namun, sampai sekarang belum ada langkah nyata.
“Keberhasilan Timnas U-19 mengalahkan Korea Selatan, kemudian lolos ke putaran final Piala Asia 2014 merupakan momentum. PSSI seharusnya membuat grand design pembinaan sepak bola untuk jangka waktu 25 tahun ke depan,” tuturnya.
“Kemudian diterjemahkan jadi program 5 tahun, kemudian 1 tahun. Kegiatan apa yang mau dilakukan. Mengenai kendala dana, saya kira itu bukan alasan,” ujarnya.