TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Manajemen Persebaya Surabaya berupaya mengakhiri dualisme di klub asal kota Surabaya, Jawa Timur itu.
Setelah memastikan lolos ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014, Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB), Diar Kusuma Putra, mengaku sudah mengajak manajemen Persebaya 1927 supaya mengelola Persebaya secara bersama – sama.
“Ini butuh proses, lama kelamaan nanti akan menyatu. Kita sudah rekrut I Gede Widiade sebagai CEO. Itu langkah ingin menyatukan Persebaya,” ujar Diar saat ditemui Tribun di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (25/11/2013).
Menurut Diar Kusuma, Persebaya di bawah kepemilikannya merupakan yang sah. Sebab sudah diputuskan dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta pada 17 Maret 2013.
“Ini sudah hasil kongres, kongres memutuskan,” katanya.
Penyatuan di klub Persebaya Surabaya tidak hanya terjadi di tingkat pengurus, tetapi juga antar pemain dan kelompok suporter. Namun, sayang dua pemain Persebaya 1927, yakni Andik Vermansah dan Taufiq kemungkinan tidak memperkuat Persebaya di kompetisi musim depan.
“Masalah penyatuan pemain, kami sudah menawari Andik dan Taufik. Andik belum deal, sementara Taufik ke Persib Bandung,” katanya.
“Mengenai suporter, lama-kelamaan akan menyatu. Kemarin terbukti waktu laga semifinal dan final Divisi Utama di Solo. Suporter Persebaya 1927 banyak yang menyaksikan laga Persebaya,”tambahnya.
Mengenai penggunaan logo klub, Diar Kusuma mengaku, akan menggunakan logo Persebaya sewaktu pertama kali. Logo tersebut, yaitu gambar tugu pahlawan yang dikelilingi oleh dua maskot kota Surabaya, yaitu Ikan Hiu dan Buaya.
“Kita tetap pakai logo yang lama. Kita tidak melihat nasib Persebaya 1927 seperti apa. Kita pakai logo Persebaya awal yang belum ada perubahan,” tambahnya.