Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mendapatkan informasi terbaru terkait dugaan pengaturan skor atau match fixing dalam pertandingan babak play-off di kompetisi Indonesian Premier League (IPL).
Informasi itu diperoleh setelah bertemu dengan perwakilan klub PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC. Kedua klub merupakan peserta babak play off IPL Grup K yang dilangsungkan di Stadion Bumi Kartini, Jepara pada 16 – 24 Oktober 2013.
Pada Rabu (27/11/2013), Ketua Komdis PSSI, Hinca Pandjaitan bertemu dengan pelatih PSLS Lhokseumawe, Nasrul Kuto dan perwakilan dari Bontang FC, Camara Fode selaku manajer dan Edi Siswanto, pelatih.
“Rabu pukul 10.00 – 14.00 WIB, komdis telah menerima dan mendapatkan informasi dari PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC. Yang bisa saya sampaikan adalah, ada pihak ketiga yang terlibat dalam play off kemarin di Jepara,” ujar Hinca ditemui di Kantor PSSI, Jakarta.
“Semua pertandingan di Jepara atau Bantul akan kami investigasi. Tapi kita selesaikan dulu yang di Jepara, karena itu yang menjadi konsen dari FIFA, nanti lanjutnya dari Bantul juga,”.
Setelah menerima laporan dari PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC, Hinca Pandjaitan mengatakan, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pemain dan ofisial yang dianggap relevan untuk dimintai keterangan. Rencanannya pemanggilan akan dilakukan pada Rabu (4/12/2013).
“Investigasi ini semakin pendek untuk ke depan, tapi saya tidak bisa sebutkan isinya, karena setelah ini saya akan panggil pemain, dan manajer serta beberapa ofisial. Jika tidak datang, kami tinggal. Saya anggap mereka tidak menggunakan hak untuk menjelaskan atau membela diri,” ujar Hinca.
Dugaan adanya pengaturan skor di babak play off IPL terungkap setelah adanya pemberitahuan data Early Warning System (EWS) dari Direktur Keamanan FIFA, Ralf Mutschke kepada PSSI. Data tersebut pun langsung ditindaklanjuti oleh PSSI.
Dari hasil analisa video pertandingan dan meminta keterangan perangkat pertandingan, Komdis menjelaskan, terdapat dua klub yang diduga melakukan pengaturan skor yakni PSLS Lhokseumawe dan Bontang FC.
Sejumlah 10 klub mengikuti fase grup, masing – masing klub dibagi ke dalam dua grup, Grup K dan Grup L.
Persijap Jepara selaku tuan rumah berada di Grup K, satu grup bersama PSLS Lhokseumawe, Pro Duta, Bontang FC, dan PSM Makassar. Pertandingan akan dilangsungkan di Stadion Bumi Kartini, Jepara.
Sementara, Persiba Bantul sebagai tuan rumah berada di Grup L, berada satu grup dengan PSIR Rembang, Perseman Manokwari, Persepar Palangkaraya, dan Persiraja Banda Aceh. Pertandingan akan dilangsungkan di Stadion Sultan Agung, Bantul.