Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jenazah pesepakbola asing asal Kamerun, Solomon Begondo untuk sementara belum bisa dibawa pulang ke negara asalnya.
Simon Atangana selaku perwakilan asosiasi pesepakbola Kamerun di Indonesia, mengatakan pihaknya memerlukan dana yang sangat besar guna memulangkan jenazah.
“Kami berencana membawa ke Kamerun, tetapi memerlukan dana yang cukup besar,” kata Simon saat dihubungi, Minggu (1/12/2013).
Mantan pemain PSIS Semarang itu, meminta kebijakan dari pengurus Persipro Probolinggo, sebagai tempat di mana Solomon Begondo bermain untuk melunasi pembayaran gaji.
Manajemen klub Persipro Probolinggo tempat dia bermain di kompetisi Divisi Utama PT LPIS musim 2012-13 tidak membayar gaji. Solomon juga tidak menerima gaji sepeserpun selama satu musim kompetisi, hanya mendapatkan sebesar 15 persen dari nilai kontrak yang disepakati.
“Kami berharap manajemen Persipro mau untuk membayar pelunasan gaji. Kami belum tahu nilai nominal besarnya gaji itu berapa. Saya yakin manajemen Persipro tahu berapa nilai nominal biaya,” tuturnya.
Diujung pembicaraan, Simon Atangana memohon kepada pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) supaya bersedia memberikan bantuan. “Kami juga berharap kepada PSSI supaya bisa memfasilitasi,” ujarnya.
Pesepakbola asal Kamerun, Solomon Begondo meninggal dunia pada Jumat (29/11/2013) pagi. Belibi Ferdinand, selaku adik dari mantan pemain Persipro Probolonggo itu mengatakan, kakaknya meninggal dunia dikarenakan menderita penyakit di bagian perut.
Sampai Minggu (1/12/2013) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, jenazah masih berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang.