TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Simon Atangana, perwakilan asosiasi pesepak bola Kamerun di Indonesia, menyambut antusias keinginan PSSI untuk mengurus pemulangan jenazah Salomon Bengondo ke Kamerun.
Pihaknya telah menjadwalkan bertemu dengan pengurus PSSI pada Selasa (3/12/2013) besok di Jakarta, untuk membahas kematian mantan pemain Persipro Probolinggo.
"Saya besok atau lusa akan bertemu pengurus PSSI. Respons mereka bagus, kami hargai itu. Mereka mau membantu mengurusi administrasi," kata Simon, ditemui Tribunnews.com di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang, Senin (2/12/2013).
Simon menuturkan, pihaknya telah mengurus dokumen-dokumen administrasi pemulangan Salomon Bengondo ke Kamerun. Rencananya, pesepak bola berusia 27 tahun dikebumikan di dekat keluarganya di Kamerun.
"Kami sudah mengurus ke kepolisian, RT/RW. Sekarang, tinggal menunggu proses autopsi untuk melengkapi dokumen persyaratan," ujarnya.
Sekjen PSSI Joko Driyono mengaku akan mengurus pemulangan jenazah Salomon Bengondo ke Kamerun.
"Mudah-mudahan semua mengurus kepulangannya. Insya Allah memerlukan waktu selama 10 hari," ucap Joko saat dihubungi.
Salomon tidak punya cukup biaya untuk mengobati penyakit di perutnya. Hingga akhir hayatnya pada Jumat (29/11/2013) pagi, dia tidak mendapatkan perawatan sebagaimana mestinya.
Hidup Salomon di Indonesia sangat sulit, karena manajemen Persipro Probolinggo, tempat dia bermain di kompetisi Divisi Utama di bawah PT LPIS pada musim 2012-2013, tidak membayar gaji Solomon selama semusim. Dia hanya dibayar 15 persen dari nilai kontrak yang dijanjikan. (*)