TRIBUNNEWS.COM - Arema Indonesia dan Sriwijaya FC terancam tidak bisa mengikuti kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014.
Dua klub papan atas di kompetisi Liga Indonesia, termasuk dalam daftar sembilan dari 22 klub calon peserta kompetisi yang masih bermasalah dari segi keuangan.
Selain kedua klub yang pernah meraih gelar juara ISL, klub-klub lain yang masih terkendala finansial adalah Persijap Jepara dan Persiba Bantul dari kompetisi IPL. Sedangkan dari kompetisi ISL ada Pelita Bandung Raya, Persela Lamongan, Persepam Madura United, Persik Kediri, dan Perseru Serui.
“Catatan sementara di internal PSSI, ada dua klub di IPL dan tujuh di ISL yang bermasalah keuangan. Dua tim promosi, Persik Kediri dan Perseru Serui, malah belum memberikan laporan keungan dan proyeksi keuangan,” ungkap Sekjen PSSI Joko Driyono di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
PSSI punya perhatian tersendiri terhadap kondisi finansial klub. Karena itu, ke-22 klub belum tentu ikut berkompetisi di ISL musim 2014, bila aspek keuangan dinilai gagal.
Komite Lisensi PSSI telah melakukan proses verifikasi terhadap calon klub peserta kompetisi sejak 25 November 2013.
Ada lima aspek klub profesional yang diverifikasi, yaitu legalitas, infrastruktur, supporting, manajerial, dan finansial. Proses verifikasi dilakukan sampai Kamis (5/12/2013) nanti.
Sedangkan untuk aspek finansial, ada tiga parameter penilaian yang ditetapkan PSSI. Yang menjadi parameter penilaiannya adalah laporan audit musim sebelumnya, proyeksi klub satu musim ke depan, dan berstatus tidak memiliki tunggakan gaji pemain.
“Exco memutuskan aspek finansial perlu pendalaman, karena PSSI menerima catatan yang tidak bersumber dari klub, tapi juga pemain dan media massa yang bisa berdampak kesalahan pada pengambilan keputusan,” jelas Joko.
PSSI memberikan tenggat waktu selama seminggu (10-17 Desember), kepada sembilan klub yang masih terkendala aspek keuangan, untuk mengajukan banding.
Joko menegaskan, pihaknya tidak mau menunda, sehingga klub-klub tadi terbebas dari tunggakan gaji.
“25 klub yang mengikuti proses verifikasi diperbolehkan banding, karena diregulasi diatur demikian. Banding diajukan sampai seminggu ke depan. Dalam banding, tidak ada data baru yang disampaikan, karena data kemarin, budgetnya tidak untuk menambah dokumen,” bebernya.
“Bagi yang tidak lulus, seperti tiga klub IPL, kemudian tidak lolos dari playoff IPL, dan tim ISL yang seminggu ke depan tidak menyelesaikan permasalahan, mereka akan berkompetisi di divisi utama, kecuali exco membuat keputusan lain,” tutur Joko. (*)