TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pro Duta, klub asal Sumatera Utara, gagal lolos ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2014.
Tim berjuluk Kuda Pegasus tidak termasuk dalam daftar empat klub dari IPL, yang berhak berkompetisi di kasta tertinggi musim depan.
PSSI hanya meloloskan empat klub dari IPL, yaitu PSM Makassar, Semen Padang, Persijap Jepara, dan Persiba Bantul.
Selain Pro Duta, dua klub IPL yang tidak lolos ke kompetisi kasta tertinggi musim depan adalah Perseman Manokwari dan Persepar Palangkaraya.
Ketua Departemen Licensing Club PSSI Tigor Shalom Boboy, kembali menegaskan alasan Kuda Pegasus tidak dapat berkompetisi di kasta tertinggi musim depan. Menurutnya, Pro Duta terkendala masalah infrastruktur berupa stadion.
"Pro Duta mengajukan stadion yang berbeda-beda. Mereka mengajukan Stadion Bumi Sriwijaya dan Singa Perbangsa, Karawang. Kami menilai stadion itu kurang layak dibandingkan stadion yang diajukan klub IPL lain," ujar Tigor saat dihubungi, Rabu (11/12/2013).
"Mereka cukup bagus di dokumen, semua lengkap. Tapi, kembali lagi jika di antara lima aspek ada satu yang gagal, maka tidak bisa," jelasnya.
Keputusan PSSI tidak meloloskan Pro Duta, menimbulkan pertanyaan. Sebab, manajemen klub itu merasa telah memenuhi lima aspek persyaratan yang diwajibkan untuk dapat lolos verifikasi.
Ada lima aspek klub profesional yang diverifikasi, yaitu legalitas, infrastruktur, supporting, manajerial, dan finansial.
"Kami menanyakan, kalau tidak lolos karena infrastruktur, kenapa Persita Tangerang lolos verifikasi? Padahal kami mengajukan stadion yang sama (Stadion Singaperbangsa). Tapi, kami tidak lolos," tutur Media Officer Pro Duta Handoyo Subosito, dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Rabu (11/12/2013).
Handoyo Subosito mengaku, pihaknya belum mengetahui langkah apa yang akan ditempuh. Sampai saat ini mereka mengaku masih menunggu surat resmi dari PSSI.
"Kami menunggu surat resmi PSSI, karena kami belum mengetahui alasan mengapa tidak lolos. Setelah itu, baru membuat langkah yang dilakukan selanjutnya," sambung Handoyo. (*)