TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Kepindahan Ponaryo Astaman dari Sriwijaya FC ke PSM Makassar, dinilai banyak pihak sebagai langkah tepat.
Namun, kepindahan Ponaryo tidak disenangi kubu Sriwjaya FC. Karena, Ponaryo dianggap masih terikat kontrak bersama tim berjuluk Laskar Wong Kito, semusim lagi.
Kabar terbaru, pihak Sriwijaya FC tidak memermasalahkan perpindahan Popon, sapaan akrab Ponaryo, ke PSM, kendati masih terikat semusim lagi. Sebab, Sriwijaya FC mengklaim PT PSM yang menaungi PSM, sudah siap membayar ganti rugi kepada Sriwijaya FC.
Menurut Direktur Keuangan Sriwijaya FC (SFC) Augie Bunyamin, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Direktur Olahraga PSM Andi Darussalam Tabussalla (ADS), beberapa waktu lalu.
"Pak Andi meminta izin kepada jajaran manajemen SFC, untuk melepas Popon ke PSM musim depan. Dengan syarat, membayarkan kewajiban kepada Sriwijaya FC, yang nominalnya baru diputuskan setelah sesama manajemen berkoordinasi," ungkapnya, dilansir di Goal.com.
Karena masih menyisakan semusim kontrak lagi, maka, lanjut Augie, perpindahan Ponaryo ke PSM seperti transfer pemain, atau PSM membeli Ponaryo dari Sriwijaya FC.
Tapi, klaim itu dibantah ADS yang dikonfirmasi, Minggu (15/12/2013). Tokoh sepak bola nasional mengemukakan, tidak ada komunikasi antara dirinya dengan Sriwijaya FC.
"Tidak ada itu (komunikasi) sama sekali. Saya tidak pernah berbicara dengan mereka soal itu (dana ganti rugi)," cetus ADS.
Ponaryo juga membantah. Mantan pemain PSM mengemukakan, tidak ada pembicaraan soal pembayaran ganti rugi kepindahan dirinya ke PSM.
"Wah, tidak ada itu, tidak ada sama sekali. Bisa ditanyakan langsung ke Pak Andi (Andi Darussalam Tabussalla, Direktur Olahraga PSM)," jelas Popon melalui sambungan telepon. (*)