TRIBUNNEWS.COM, MANAUS - Pengerjaan sebagian proyek pembangunan stadion Piala Dunia di Manaus, Brasil , Senin (16/12), dilanjutkan kembali setelah dihentikan dua hari pascakematian pekerja konstruksi di proyek itu.
Sumber, seorang jaksa lokal, menyampaikan, hanya pekerjaan yang dilakukan di atas ketinggian yang masih dihentikan karena kondisinya masih membahayakan.
Dia menambahkan, para pejabat kejaksaan masih menunggu kepastian dari manajer lapangan bahwa mereka bisa memenuhi aturan keselamatan dan kesehatan di proyek itu. Sebelumnya, kantor kejaksaan pun telah berulang kali meminta penyelidikan atas kepatuhan aturan keselamatan dan kesehatan di proyek Piala Dunia 2014 itu.
Menyusul tewasnya pekerja Marcleudo de Melo Ferreira yang tengah mengerjakan bagian atap di stadion itu, kejaksaan telah meminta hakim untuk mengeluarkan surat perintah penghentian pekerjaan proyek. Hakim pun kemudian mengeluarkan surat perintah, yaitu penghentian pekerjaan mulai Minggu (15/12). Tidak dijelaskan apakah hal itu terkait keseluruhan proyek, atau proyek di bagian atap stadion.
”Mulai Minggu siang ini, pekerjaan dilarang. Surat perintah tentang hal itu sudah dikirimkan,” kata jaksa Jorsinei Dourado do Nascimento, Minggu.
Pada Senin pagi, sekitar 1.800 pekerja di lokasi itu melakukan mogok kerja, untuk memprotes kondisi keselamatan dan apa yang mereka sebut tekanan untuk mempercepat penyelesaian proyek itu. Akan tetapi, para pejabat pemerintah Negara Bagian Amazonia membantah telah menekan pekerja untuk mempercepat pengerjaan proyek itu.
Pada Sabtu lalu, kantor kejaksaan Manaus telah memperingatkan kontraktor utama di proyek tersebut, Andrade Gutierrez, bahwa dia bisa dikenai denda harian 100.000 reais (sekitar Rp 540 juta) jika tidak sepenuhnya mematuhi aturan hukum keselamatan pekerja.
Jaksa penuntut telah mengidentifikasi beberapa pelanggaran kesehatan dan keselamatan, bahkan sebelum terjadinya kematian pada bulan Maret lalu, ketika seorang pekerja berusia 49 tahun tewas di stadion itu.
Insiden Sao Paulo
Di Sao Paulo, beberapa pihak yang berkepentingan dengan Arena Corinthians menegaskan, proyek di stadion tersebut bisa segera dilakukan lagi setelah insiden 27 November, yang menewaskan dua pekerja akibat sebuah crane ambruk.
Mantan ketua klub sepak bola Corinthians, Andres Sanchez, Senin, bersumpah akan membantu keluarga dua pekerja yang tewas itu. Namun, ia membantah bahwa pekerjaan dipaksakan dipercepat untuk memenuhi tenggat Piala Dunia 2014 . Hingga Selasa, penyelidikan terhadap ambruknya crane tersebut masih terus dilakukan.
Direktur Komunikasi Arena Corinthians Marco Antonio Antunes mengatakan, persentase kerusakan stadion akibat insiden itu mencapai 5 persen. Namun, dia menegaskan, stadion akan sepenuhnya siap sebelum laga-laga uji coba digelar pada pertengahan April.
”Jika tidak terjadi kecelakaan, kami mungkin sudah bisa menyelesaikan pekerjaan pada 20 Januari, dan melakukan uji coba pertama pada akhir Februari,” ungkapnya. (HARIAN KOMPAS/AFP/OKI)