TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PSMS Medan menyorot tiga peramu taktik yang bakal didudukkan di kursi pelatih kepala.
Ketiganya jelas tak asing lagi bagi pencinta klub berjuluk Ayam Kinantan. Liestiadi, Edi Syahputra, dan M Khaidir, sejatinya pernah membesut tim kesayangan warga Sumatera Utara.
Ketua Umum PSMS Medan Muhammad Fauzi Nasution menilai, ketiganya mampu membenahi prestasi klub yang sedang terpuruk.
Pengalaman membesut PSMS, dipercaya mampu mengentalkan karakter dan filosofi permainan. Namun, untuk mencari yang terbaik dari terbaik, ketiganya akan diuji lewat mekanisme presentasi program dan target.
Uniknya, Edi, Liestiadi, dan Khaidir mengaku belum mendapat kontak langsung dari pengurus. Kendati demikian, trio juru taktik ini dengan senang hati menyambut tawaran tersebut. Percepatan pembicaraan konkret sangat diharapkan, guna pembentukan tim yang solid.
Liestiadi merasa 'berutang' budi kepada PSMS. Ia merasa prihatin dengan kondisi klub yang sedang terbenam. Itu sebabnya, hasratnya besar untuk mengarsiteki klub ini.
"Yang pasti saya bersedia, tapi sampai hari ini saya belum dihubungi. Karier saya melejit, itu tidak terlepas dari PSMS yang membesarkan saya di dunia sepakbola. Saya cinta PSMS, tapi bukan cinta di mulut saja. Saya siap membenahi PSMS, soal gaji nomor dua," ucapnya kala berbincang dengan Tribun di Medan, Selasa (17/12/2013).
Mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia tak mau takabur dengan target promosi ke kasta tertinggi.
"Kalau bicara program, itu nanti di sesi presentasi. Yang jelas, manajemen mau berkomitmen, begitu juga dengan semua pihak. Soal prestasi, harus realistis. Harus diselaraskan antara budgeting dengan pengeluaran," tuturnya.
Liestiadi berikhtiar untuk fokus memoles prestasi PSMS.
"Bagaimanapun, dengan apa yang ada, harus berjuang keras untuk mendapatkan prestasi. Kerja dulu yang bagus, sponsor mendekat dan omzet pun bertambah. Karena itu saya bilang, soal gaji nomor dua. Saya negotiable kok," katanya.
Hasrat serupa juga dituturkan Edi Syahputra. Bersatunya dua PSMS, ia nilai sebagai momentum perbaikan fundamental, khususnya prestasi. Keberadaan di Divisi Utama justru pelecut berdaya tinggi untuk membuncahkan motivasi.
"Sampai hari ini saya belum dikontak pengurus. Tapi, seandainya saya ditawari, jelas saya siap. Seperti saya bilang sebelumnya, saya sudah punya gambaran mengenai tim yang akan dibentuk musim depan. Saat ini ada 15 pemain yang merupakan gabungan dari PSMS LI dan PSMS LPIS, yang saya lihat mampu menjadi kekuatan tim solid," papar pria berjanggut.
M Khaidir juga melontarkan ambisi bahwa PSMS Medan bisa kembali menuai kejayaan. Asalkan, pengurus tak sekadar berwacana, namun mampu bertindak konkret. Bertanggung jawab atas hak-hak tim, yang bertali-temali dengan pemenuhan kewajiban oleh tim. (*)