TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Persija Jakarta memberikan fasilitas berbeda kepada para pemainnya.
Pemain asing diberikan fasilitas mewah, yaitu sebuah apartemen dan mobil pribadi. Sementara, pemain asal Indonesia diberikan fasilitas tempat tinggal sederhana di Pusdiklat Olahraga (POR) Sawangan, Depok.
“Pemain asing tinggal di apartemen Poins Square, Lebak Bulus. Pemilihan di Lebak Bulus, karena lebih dekat dengan tempat latihan di Sawangan, Depok,” ujar Wakil Presiden Direktur PT Persija Jaya Jakarta, Asher Siregar dalam konferensi pers di Kantor Persija Jakarta, Kamis (26/12/2013).
“Kemudian untuk sarana transportasi mereka diberikan fasilitas berupa mobil. Mobil satu orang satu untuk masing-masing pemain,” katanya.
Persija Jakarta saat ini baru mempunyai dua pemain asing yaitu Fabiano Da Rosa Beltrame dan Rohit Chand. Asher Siregar mengaku, akan mendatangkan seorang pemain asing lagi. Ini dilakukan untuk memenuhi kuota tiga pemain asing yang telah ditetapkan oleh PSSI.
Pesepakbola asal Kamerun, Pierre Boya digadang-gadang akan melengkapi slot satu pemain asing. Dia diproyeksikan menggantikan posisi Emmanuel Pacho Kenmogne yang hengkang ke Persebaya.
“Saat ini satu pemain asing dalam proses kedatangan. Dia berposisi penyerang. Kami akan memenuhi kuota tiga pemain asing,” katanya.
Apabila pemain asing menghuni sebuah apartemen di kawasan Lebak Bulus, Jakarta. Maka para pemain lokal diberikan fasilitas tempat tinggal di POR Sawangan. Dahulu, pada kompetisi ISL musim 2011-2012 tempat ini merupakan milik klub Pelita Jaya.
Namun, karena proses merger antara Pelita Jaya dengan Arema Indonesia, maka Pelita Jaya pindah dari Sawangan ke Malang. Seperti diketahui, kedua klub merupakan kepunyaan Grup Bakrie.
“Mereka (pemain lokal) tinggal di mess Sawangan. Jadi latihan tinggal jalan kaki. Kami sudah melangkapi sarana dan prasaran di sana. Pemain berada di sana sejak awal Desember,” tuturnya.