TRIBUNNEWS.COM - Liga Champions Eropa sudah memasuki fase knock out. Banyak perhatian tertuju pada partai- partai yang dianggap sangat seru. Bagi model papan atas dunia, Barbara Palvin, babak gugur menjadi hal yang paling dinantikan, dibanding dengan fase grup.
Maklum, setiap pertandingan seperti laga final yang sangat menentukan. "Gairah di sini benar- benar terasa, dan saya tidak mungkin melepaskan satupun partai, terutama dari tim-tim besar tradisional," sebut model asal Hungaria tersebut.
Wanita yang juga berprofesi sebagai presenter acara sepak bola di negaranya tersebut mengakui, kali ini ia tetap menjagokan sang juara bertahan, Bayern Muenchen untuk sekali lagi mengangkat trofi lambang supremasi tertinggi turnamen antarklub di benua Biru tersebut.
Baginya, FC Hollywood memiliki segala asset yang layak untuk menjadi jawara. Dari sisi pelatih, ia menyebut keberadaan Pep Guardiola tetap misterius dan susah ditebak tim manapun yang akan menjadi lawan, termasuk Arsenal.
Lalu komposisi skuat yang tak banyak berubah dibanding musim lalu, hanya memasukkan Mario Mandzukic, Thiago Alcantara dan Mario Gotze, dianggap menjadi hal yang justru makin melengkapi ketajaman.
"Itu sudah terlihat dengan stabilnya permainan mereka di Bundesliga, meski sempat diragukan setelah kalah dari Dortmund di turnamen pembuka musim," ujar Barbara.
Model berusia 20 tahun ini menyebut, lawan Muenchen enggan menyebut siapa tim kedua yang pantas untuk merengkuh gelar terbaik di Eropa tersebut.
"Tidak ada, hanya satu Bayern Muenchen," tegasnya. Di sisi lain, selebritas berusia 20 tahun ini mengaku prihatin dengan prestasi negaranya di kancah perebutan si kulit bundar. Setelah era 20 tahun lalu, Hungaria nyaris tak pernah berbicaran di level Eropa, apalagi dunia.
"Saya sungguh memimpikan timnasku ada di zona Euro, bahkan kalau bisa ada di event Piala Dunia, meski untuk ke sana sepertinya sangat susah. Tapi saya percaya, sejarah itu akan terulang lagi. Kami punya banyak talenta," katanya, sembari menyebut nama-nama seperti József Varga, Vladimir Koman, Krisztián Németh sampai pemain muda Adám Gyurcsó.