TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim kompetisi sepakbola dalam negeri sudah mulai bergulir lagi, Itu berarti perburuan pemain hampir
mencapai puncaknya juga. Di Indonesia, klub-klub peserta kompetisi biasanya memang meningkatkan intensitas pencarian pemainnya sebelum kompetisi dimulai, semisal melalui ajang pramusim Inter Island Cup (IIC).
Dalam frasa Eddy Syahputra, pendiri sekaligus pemilik agensi pemain Ligina Sportindo, inilah puncak masa tanam. Benih-benih yang lama
disemai, berupa aset-aset dari mancanegara dan lokal itu, sudah disebar dan ditebar ke banyak klub di tanah air. Itulah saat-saat bercocok-tanam. Selepas itu, masa panen. Bilakah musim petik buah itu tiba? Eddy Syahputra tertawa.
Dalam geliat kompetisi sepakbola di republik ini, perolehan agensi tak selalu lancar atau mulus-mulus saja. Karenanya, pergantian musim
tak mesti disambut dengan sukacita. Kendati demikian, 'business is business' , dan karenanya menyambut roda kompetisi yang mulai menggeliat kembali, Ligina Sportindo pun tak ayal tertantang untuk mempercepat gerakannya.
Setelah menjalani serangkaian musim kompetisi yang terbelah, meski diwarnai ironi peningkatan kuantitas pertandingan dan jumlah pemain di lapangan, era 2013-2014 adalah awal dari unifikasi kompetisi yang logikanya bisa dibarengi dengan perbaikan dari berbagai faktor.
Atmosfir ini juga yang mungkin membuat agensi pemain seperti Ligina Sportindo bisa menatap musim kompetisi kali ini dengan lebih baik.
Kedepannya, agensi-agensi pemain tak sekadar bisa tetap eksis, akan tetapi mampu melaksanakan keikutsertaannya dalam membangun prestasi sepakbola Indonesia dengan lebih baik lagi.
Sejatinya dengan memberi kontribusi maksimal kepada klub-klub, yaitu menyumbangkan pemain dengan kualitas teruji, yang pada gilirannya akan membuat gelaran kompetisi benar-benar semakin menarik.
Dalam beberapa tahun terakhir, Ligina Sportindo mencoba semakin menyempurnakan peranannya dengan lebih memaksimalkan pemain lokal. Memasarkan pemain lokal dengan kemampuan teknik mumpuni ditingkatkan porsinya. Menghimpun banyak pemain lokal dan mempertandingkannya dengan pemain-pemain impor, menjadi salah satu kiat untuk menarik hati para pembina dan pelatih dari berbagai klub peserta kompetisi di tanah air.
Seperti yang dilakukan Eddy Syahputra dengan Ligina Sportindo-nya, Selasa (7/1/2014), di mana ia 'menyandingkan' pemain lokal dan impornya melawan pemain-pemain lokal dan impor dari Persita Tangerang yang kini dibesut pelatih Arcan Iurie, salah satu pelatih asing yang beberapa tahun silam didatangkan Ligina Sportindo ke Indonesia.
Eddy Syahputra mengakui, potensi pemain lokal selama ini memang agak terabaikan, khususnya oleh agensi pemain. Itulah yang membuat ia tergerak untuk lebih mengoptimalkan peran mereka sejak beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, "Khusus pertandingan persahabatan sore ini, sekaligus sebagai ajang reuni dengan Arcan Iurie," selorohnya.