TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Pengurus PSMS Medan harus kecele. Tak kurang dari 24 jam palu keputusan yang diketuk Ketua Umum Fauzi Nasution, Liestiadi dengan tegas menolak menduduki kursi pelatih kepala. Liestiadi kadung kecewa berat terhadap pengurus.
Pelatih yang mengantongi lisensi A AFC ini mengaku telah kehilangan gairah membesut tim berjuluk Ayam Kinantan. Alasan utama, penundaan pengumuman penunjukan pelatih berulangkali. Kegerahan membuncah dan tak pelak pengurus dinilai tidak mampu bekerja profesional.
"Saya telanjur kecewa dengan pengurus. Saya sudah cukup bersabar menanti keputusan. Tetapi terus terjadi pengunduran jadwal. Saya tak mau lagi. Tahun ini, saya belum berjodoh dengan PSMS Medan," katanya kepada Tribun di Medan, Kamis (9/1/2014).
Pria kelahiran 14 Oktober 1968 ini merasakan pekatnya kekecewaan. Tawaran dari klub-klub lain tak diacuhkannya, namun fakta yang harus dicecap adalah empat kali penundaan keputusan. Hasratnya mengasuh PSMS pun dikubur dalam-dalam.
"Kemarin, pak Fauzi menelepon saya, memberitahu kalau saya dipercaya menangani PSMS. Saya jawab, kalau saya tak bisa lagi melatih PSMS sebab sudah punya rencana lain untuk masa depan saya. Sudah saya pikirkan matang-matang," ucapnya dengan nada suara datar.