TRIBUNNEWS.COM - Skuat Persib Bandung terlalu perkasa bagi Persita Tangerang di Stadion si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin (13/1/2014). Maung Bandung berhasil menjinakkan Pendekar Cisadane dengan skor telak 7-1 pada laga perdana turnamen Inter Island Cup (IIC) 2014.
"Kami kaget juga dengan permainan Persib tadi," kata asisten pelatih Persita, Giman Nurjaman, kepada wartawan seusai pertandingan.
Giman mengatakan, persiapan timnya untuk IIC ini terbilang mepet. Wajar, kata dia, jika timnya diluluhlantakkan oleh Persib dengan skor telak.
"Persiapan kami cuma satu minggu. Bahkan, lima pemain baru pun baru bergabung dalam beberapa hari ini, seperti Kenji Adachihara, yang baru bergabung tiga hari sebelumnya," kata dia.
Di musim lalu, Persib juga sempat membantai Persita dengan skor 5-1. Kemudian, dalam laga tandang, Persita berhasil menahan imbang 1-1. "Ya, itu tadi, karena persiapan tim kami untuk IIC ini sangat mepet sehingga penampilan kami tidak bisa seperti saat menahan imbang Persib 1-1," katanya.
Pada pertandingan kemarin, seorang pemain Persita dikeluarkan karena mendapat dua kartu kuning setelah menjegal Ferdinand Sinaga. "Saya rasa itu wajar. Sepertinya pemain kami emosi. Selebihnya, Persib bermain bagus," katanya.
Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman mengatakan mengapresiasi tujuh gol yang bersarang di gawang Persita. "Kemenangan dengan skor 7-1 ini kami haturkan sebagai obat buat manajer kami, Pak Haji Umuh Muhtar, yang sedang sakit. Kami mendoakan beliau agar segera kembali pulih," ujar Djadjang.
Meski menang telak dengan koleksi tujuh gol, Djadjang mengaku belum puas melihat skema permainan anak-anak asuhnya. "Penampilan para pemain belum sesuai harapan. Banyak kesalahan elementer. Untuk finishing touch sendiri sudah diperbaiki dibanding ketika kami tampil di Piala Gubernur Jatim," ujarnya.
Meski dinilai Djanur permainan anak asuhnya belum sesuai harapan, Djanur juga mengapresiasi kerja sama timnya. "Kerja sama tim pada pertandingan tadi berjalan dengan baik, mengalir," ujarnya.
Sebagai tim selevel di LSI, Persita pada laga tersebut tidak memberikan perlawanan yang bagus sebagai cara untuk menguji kemampuan lini bertahannya. "Di babak pertama Persita memberikan perlawanan. Tapi di babak kedua, tidak ada perlawanan karena mungkin stamina terkuras," ujar Djadjang.
Pada laga tersebut, Djanur mengapresiasi satu gol dari Coulibaly Djibril. Tidak hanya itu, pada laga itu juga, Djanur menurunkan M Agung Pribadi. "Saya apresiasi gol dari Djibril. Tapi dari segi kualitas permainannya kurang puas. Sama halnya dengan Agung, perlu diberi banyak kesempatan," ujarnya.(men/tis)