Laporan Wartawan Warta Kota, Eko Priyono
TRIBUNNEWS.COM - Pemain timnas Indonesia U-19 mendapat pantangan makan sambal sejak masih menjalani pelatihan nasional (pelatnas) tahap pertama di Batu, Malang, 9 November 2013 hingga 16 Januari 2014.
Pantangan itu ternyata masih terus berlanjut di pelatnas tahap kedua di Yogyakarta. Pemain tidak boleh sama sekali menyertakan sambal dan saus di setiap menu yang mereka santap.
Situasi itu harus dipaksakan karena jika dibiarkan, ada saja pemain yang mengalami sakit perut sehari setelah menyantap sambal. "Kalau seperti itu jadi mengganggu proses latihan. Jadi sekarang masih tetap dipantang," ujar dr Alfian, dokter yang menangani pelatnas timnas U-19.
Pantangan ini diberlakukan karena dokter timnas U-19 pernah membiarkan sambal dan saus menjadi pendamping menu pemain. Ternyata, itu berdampak buruk bagi beberapa pemain.
Setelah makan sambal dan saus pemain ada yang keesokan harinya terlambat berlatih karena pencernaannya bermasalah. Sejak itulah, dokter Alfian bersama tim pelatih memutuskan untuk memantangkan sambal dan saus di menu timnas.