TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman, menilai kondisi timnya saat ini di babak delapan besar adalah konsekuensi dari turnamen Pramusim yang diikuti Persib. Selama laga Persib di IIC yaitu dari empat pertandingan yang dilakoni, berdampak terhadap absennya delapan pemain akibat cedera dan akumulasi kartu kuning.
"Ini konsekuensi logis Persib ikut IIC dengan jadwal yang padat. Tapi bagaimanapun juga, kami tetap usaha berikan yang terbaik," ujar Djadjang.
Djadjang mengatakan, dengan kondisi timnya yang krisis pemain, tidak akan menyurutkan Persib untuk tetap main maksimal di sisa laga babak delapan besar. Apapun hasil dari laga delapan besar IIC, harus jadi acuan Djanur untuk menjaga kedalaman tim menjelang bergulirnya ISL 2014 yang akan dihelat dalam hitungan hari lagi.
Di babak delapan besar, Persib alami krisis pemain. Selain akumulasi kartu kuning, juga beberapa pemain harus absen lantaran sakit dan cedera. "I Made Wirawan demam, pemain lainnya tidak ada masalah. Hanya Makan Konate saja yang masih kita simpan karena waktu melawan Pelita Bandung Raya (PBR) terkena tekel di engkel kanan," terang fisioterapis tim, Sigit Pramudya.
Ia mengatakan, saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi semua pemain, khususnya mereka yang sedang sakit dan cedera. Hal itu dilakukan mengingat padatnya jadwal dan cuaca yang kurang bersahabat akhir-akhir ini.
"Kita masih akan pantau perkembangannya. Kondisi Konate sudah 70 persen dan saat ini sudah semakin membaik. Untuk beberapa yang sakit, saya minta doanya saja dari semua semoga kondisinya cepat pulih," lanjutnya.
Para penggawa Persib, seusai laga penentuan melawan PBR, tiga pemain harus diistirahatkan mereka adalah Sigit Hermawan, Hariono, M. Taufiq, M. Agung Pribadi. Namun, setibanya di Solo, Made pun mendadak tidak dapat main karena sakit. Beruntung, kondisi satu dari empat pemain yang sakit, Hariono sudah kembali pulih dan ikut bermain saat menghadapi Persiram Raja Ampat, Minggu (19/1) lalu. (men/tribun jabar)