TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PSMS Medan pasca-unifikasi pimpinan Muhammad Fauzi Nasution, mendapat angin segar.
PSSI membuka pintu dan mengundang untuk menghadiri kongres tahunan PSSI yang digelar di Surabaya, Minggu (26/1/2014) mendatang. Undangan disampaikan lewat surat bernomor 2441/AGB/241/XII-2013, yang dibuat pada 27 Desember 2013.
PSMS juga dipersilakan mengikuti technical meeting kompetisi Divisi Utama. Sikap PSSI ini sekaligus memapas keraguan pemain dan publik perihal isu dualisme. Hanya, kepengurusan PSMS saat ini harus bertanggung jawab menyelesaikan tunggakan gaji pemain.
Alih-alih menepuk dada, Fauzi justru menunjukkan sikap respek terhadap penanggung jawab utama tunggakan gaji, Indra Sakti Harahap, yang menjabat Ketua Umum PSMS Medan versi PT LI. Mantan staf medis Borussia Dortmund juga ingin menggandeng Indra Sakti.
"Akhirnya usaha kami untuk mendapatkan legalitas kompetisi berhasil. PSSI sudah mengakui keberadaan PSMS secara sah, lisan, dan tertulis. Saya berniat mengajak Indra Sakti menghadiri acara kongres tersebut," ujarnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Selasa (21/1/2014).
Fauzi mengatakan, niatnya untuk menggandeng Indra Sakti adalah untuk menunjukkan bahwa PSMS adalah milik seluruh masyarakat Kota Medan.
"Bagaimanapun juga, Indra Sakti pernah memimpin PSMS. Saya tidak ingin dia merasa kehilangan PSMS. Sudah sepatutnya tak perlu ada lagi konflik-konflik di PSMS. Karena, pada prinsipnya kita sama-sama mengharapkan yang terbaik untuk PSMS ke depan," tuturnya.
Pria kelahiran Medan, 21 November 1968 menambahkan, kepastian legalitas kompetisi bakal membuat pengurus lebih bersemangat berbuat yang terbaik untuk PSMS.
"Ini jelas menjadi motivasi yang sangat penting bagi pengurus. Karena, dengan begitu usaha kami selama ini untuk memajukan PSMS tidak sia-sia," paparnya.
Fauzi juga meminta seluruh masyarakat Kota Medan dan Sumatera Utara, tetap memberikan dukungan untuk PSMS yang lebih baik.
Menurut Fauzi, syarat utama untuk membuat PSMS lebih baik lagi adalah kebersamaan.
"Kita tak bisa lagi berbuat sendiri-sendiri berdasarkan kelompok masing-masing. Semuanya harus dikerjakan secara bersama-sama, bersatu. Ingat, bahwa ini adalah momentum yang tepat bagi persatuan PSMS," bebernya.
Ia optimistis, PSMS bisa meraih prestasi terbaik jika mendapat dukungan dari semua kalangan. (*)