TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar harus banyak menahan diri setelah mendapat serangan jantung beberapa waktu lalu. Dokter menyarankan agar mengurangi aktivitas yang berpotensi membuatnya kelelahan. Selain itu, dia juga diharuskan menghindari makanan berlemak yang berarti mengurangi masakan Padang kesukaannya.
Dia disarankan banyak mengonsumsi buah-buahan. Hal itu pun terlihat ketika Tribun menyambangi rumahnya di Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (22/1). Dia sedang mengunya apel karena mengaku kapok membandel dengan saran dokter.
"Sekarang, apa pun saran dokter, saya harus ikuti," ujarnya.
Umuh mendapat serangan jantung pada 13 Januari, sekitar pukul 23.00 saat beristirahat malam. Tak ada gejala pada sore harinya.
Dokter mendatangi rumahnya sekitar pukul 01.00 pada 14 Januari. Umuh berusaha bertahan hingga pagi untuk langsung berangkat ke Singapura. Namun, setelah dua jam dirawat di rumah, dokter menyatakan Umuh tak bisa bertahan selama itu.
Ia dibawa ke Rumah Sakit (RS) Borromeus. Lalu, pada 19 Januari, bersama istri dan beberapa anggota keluarganya berangkat ke Singapura. Dia dirawat selama sehari di Negeri Singa dan langsung kembali ke Tanah Air.
"Kalau saja saya ikut saran dokter, mungkin (serangan jantung) ini tidak terjadi. Hari itu tepat pada hari yang disarankan dokter untuk periksa ke Singapura," kata Umuh. Sebenarnya, pada akhir Desember, ia dijadwalkan untuk memeriksa gejala serangan jantung.
Umuh meminta pengunduran jadwal periksaan itu karena berangkat umrah bersama keluarga pada 25 Desember 2013 hingga 2 Januari 2014. Dokter setuju tetapi mengharuskan Umuh ke Singapura pada 9 atau 13 Januari untuk memasang ring pada jantungnya.
Namun Umuh memilih mengundurkan jadwal pemeriksaan kesehatannya itu. "Saya ingin menemani Persib di Inter Island Cup (IIC). Sudah ada tiket pesawat tapi dibatalkan. Rencananya, saya terbang ke Singapura setelah IIC," ujarnya.
Ia mengaku, istri dan anak-anaknya sempat marah dengan pembatalan itu dan mengingatkan soal kesehatannya. "Salah saya sendiri, serangan jantung itu datang pada 13 Januari," ujarnya.(tom/tribun jabar)