TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum The Jakmania Richard Achmad Supriyanto mengkritisi keputusan labil manajemen terkait perekrutan pemain.
Pencoretan Elie Aiboy dan keputusan melepas Shaka Bangura mesti menjadi pembelajaran yang tidak boleh terulang. Sedari awal, kata Richard, perekrutan Elie Aiboy dianggap sebagai keputusan blunder dari manajemen. Buruknya kondisi fisik pemain 34 tahun itu dikwahatirkan menjadi kelemahan tersendiri.
Kekhawatiran publik Jakarta pun terbukti. Pemain sayap yang musim lalu berkostum Semen Padang itu tampil tidak memuaskan di ajang Trofeo Persija 2013 dan Inter Island Cup 2014. Meski sempat dikontrak, namun Elie akhirnya dicoret dari skuad Ibu Kota.
"Mungkin Elie didapatkan dengan harga yang murah. Cara itu tidak tepat tanpa memikirkan kontribusi jangka panjang. Lebih baik membeli pemain muda berpotensi untuk 3-4 tahun ke depan," kata Richard.
Keputusan manajemen yang lebih memilih Mario Costas ketimbang Shaka Bangura bisa menjadi kesalahan fatal manajemen. Sebab, Shaka yang sekitar dua pekan seleksi di Persija justru mengilap di Barito Putera.
"Pelatih dan manajemen salah melepas Shaka. Buktinya dia bisa mencetak empat gol di IIC, sementara Costas hanya mampu menyumbang dua gol melalui penalti. Sekarang Persija masih sibuk mencari sosok penyerang asing lainnya," ujar Richard.
Menurutnya, Persija juga pernah melakukan blunder dengan melepas Cristian Gonzales yang sempat melakukan seleksi di Persija.
"Sekarang, siapa yang tidak kenal Gonzales? Bahkan hingga mau pindah warga negara untuk bela Timnas," kat Richard.