TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Setelah sempat dirundung kekhawatiran yang berkepanjangan, Syakir Sulaiman bisa bernafas lega. Ia bisa melanjutkan karir di sepakbola kendati harus membayar mahal dengan denda sebesar Rp 25 juta dan harus absen tiga pertandingan, berdasarkan keputusan Komisi Disiplin (Komdis) Persatuan Sepakbola Indonesia (PSSI).
Denda mungkin bukan menjadi beban bagi Syakir, sebab dia sudah pasrah menerima apapun sanski yang diberikan, asalkan bisa melanjutkan karir di sepakbola. Namun absen di tiga pertandingan bersama klub barunya lah yang membuat dia gregetan.
Syakir mengaku sudah tidak sabar ingin merumput dan membela SFC, kendati dia memang harus bersabar dan bisa diturunkan saat SFC menghadapi Persijap Jepara. "Saya lega akhirnya status (kepemilikan) sudah diputuskan. Meski harus dihukum, tapi saya terima itu," katanya.
Syakir mengaku terus berlatih keras demi menjaga performanya, sehingga saatnya tiba di sudah siap diturunkan dan menjalan instruksi pelatih. "Semua kembali kepada pelatih dan sebagai pemain saya akan berlatih keras, sehingga saya selalu siap ketika
diminta pelatih," jelasnya.
Pelatih Subangkit mengatakan, absennya Syakir memang membuatnya tidak ada pilihan ketika winger lainnya cedera. SFC hanya memiliki Anis Nabar dan Siswanto, jika kemudian sang pemain cedera, maka ada beberapa pemain yang dipaksakan menjadi winger.
"Syakir masih muda, dia memiliki kemampuan dalam penempatan posisi dan pandai membaca serangan, dengan keputusan ini kami harapkan dia tetap menjaga performa dan siap ketika diturunkan, setelah larangan pertandingannya berakhir," jelas Subangkit.
Seperti diketahui, sang pemain dijatuhi hukuman larangan bermain sebanyak tiga kali pertandingan plus denda uang sebesar Rp 25 juta yang harus dibayarkan ke PSSI. Keputusan itu berlaku per 3 Pebruari. Dia melewatkan tiga laga berikutnya yakni saat SFC melawan Pelita Bandung Raya (6/2) di Bandung, dan dua laga home saat menjamu Arema Cronous (9/2) dan Gresik United (13/2). Baru pada saat menjamu Persijap Jepara, 18 Februari mendatang. (cw2/mg1/sriwijaya post)