TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Buntut komentar di media sosial facebook membuat Apung Widadi, salah satu aktivis Save Our Soccer (SOS), kembali mendapat ancaman.
Apung mengaku menerima sms dan telepon bernada ancaman. Ia tidak menjelaskan siapa yang mengancam. Namun, Apung menyebut dirinya sudah terbiasa dengan hal semacam itu selama menyuarakan reformasi sepak bola di Indonesia.
"Dari dulu saya sudah terbiasa diancam. Biasa lewat sms atau telepon. Tapi ya ini bagian rasa cinta saya kepada sepak bola Indonesia. Jalani saja," tutur Apung kepada Super Ball dalam obrolan di Kantor Kontras, Jakarta Pusat.
Apung berkomentar lewat Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) yaitu, 'Kasihan ya Timnas U-19, pendapatan dari hak siar SCTV senilai 16 M diputar LNM untuk membiayai Persebaya palsu.'
LNM dalam tulisan itu mengarah kepada sosok Wakil Ketua Umum PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN). Pernyataan itu dipersoalkan PSSI yang akhirnya melakukan somasi.
Direktur Direktorat Hukum PSSI Aristo Pangaribuan meminta Apung membuktikan pernyataannya dalam waktu 2 x 24 jam terhitung sejak, Senin (10/2/2014). Apung sudah dilaporkan ke Mabes Polri karena hingga batas yang ditentukan yaitu kemarin (13/2/2014), ia tidak memberikan penjelasan apapun.