TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prestasi sepakbola Indonesia tak bisa dilepaskan dari partisipasi atau peran dari pemerintah. Tanpa dukungan kecintaan dan kebanggaan dari pemerintah terhadap sepakbola itu sendiri, sepakbola Indonesia akan terus berjalan ditempat.
Demikian intisari dari dialog olahraga "Aksi Nyata Dukung Prestasi Sepakbola" yang diselenggarakan Rumah Aspirasi Teguh Juwarno, Jumat (14/3-2014) malam di Hotel Bahari Inn, Tegal.
Diskusi menghadirkan empat pembicara, yakni tokoh olahraga dan wartawan senior Mahfudin Nigara, mantan pemain sekaligus kapten timnas Indonesia Herry Kiswanto, Ketua DPD PAN Kota Tegal Anis Yuslan Dahda, dan Untung Raharjo, wakil dari Pengcab PSSI Tegal.
Ikmal Jaya, ketua Pengcab PSSI Tegal yang juga walikota Tegal, sebenarnya diharapkan menjadi kunci pada diskusi ini. Namun, walikota tak jadi hadir.
"Kalau memang sepakbola Tegal ingin maju harus ada keterlibatan nyata dari pemerintah setempat," demikian antara lain diungkapkan Mahfudin Nigara, caleg PAN untuk DPR RI dari Purwokerto, Banyumas dan Cilacap.
Diskusi ini diselenggarakan sebagai sosialisasi pencalonan Teguh Juwarno sebagai anggota DPR nomor urut 1 dari PAN untuk Dapil Kota dan Kabupaten Tegal serta Brebes.
"Sangat memprihatinkan jika sepanjang sejarahnya Tegal dan Brebes tidak pernah menyumbangkan pemain sepakbola ke timnas Indonesia," terang Teguh Juwarno saat membuka resmi diskusi.
Terkait dengan keprihatinan Teguh Juwarno tersebut, Herry Kiswanto menguraikan keyakinannya bahwa suatu saat Tegal akan mampu menyumbangkan pemain besar dari Tegal.
Kuncinya, pemerintah dan PSSI setempat harus terus menerus menggali potensi yang ada. Herry Kiswanto kemudian mencontohkan adanya beberapa pemain yang punya kemampuan teknis memadai dari 'coaching-clinic' futsal dan sepakbola yang diikuti ia dan teman-temannya dari tim PSSI Allstars.
"Tegal bisa maju kalau memang serius," kata Herkis, sapaan pemain yang terlibat dalam lima generasi timnas ini. (tb)