TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Banyak manfaat yang dipetik dari safari tim legenda PSSI ke berbagai daerah dalam beberapa bulan terakhir ini. Kunjungan bintang-bintang Timnas PSSI seperti Bambang Nurdiansyah, Rully Nere, Herry Kiswanto, Berthy Tutuarima, sebenarnya tak sekadar untuk mengenangkan atau mengingat kembali kebesaran nama atau kehebatan kemampuan teknik mereka di masa lalu.
Tidak juga sebatas sebagai unsur pendukung dari sosialisasi pencalonan tokoh-tokoh seperti Mahfudin Nigara atau Teguh Juwarno. Memang tidak salah juga jika Mahfudin Nigara dan Teguh Juwarno membawa bintang-bintang sepakbola masa lalu Indonesia tersebut ke daerah-daerah yang menjadi basis konstituen mereka untuk pemilihan umum legislatif (pileg) 9 April 2014 mendatang, guna mendongkrak perolehan suara masing-masing.
Lebih dari itu semua, kedatangan atau kehadiran tim legenda PSSI sebenarnya diharapkan bisa menjadi salah satu faktor pendorong untuk percepatan proses kelahiran bintang-bintang baru dari daerah yang mereka tuju.
BANYUMAS
Mahfudin Nigara mendatangkan tim legenda PSSI sejak beberapa bulan lalu ke daerah pemilihannya sebagai Caleg DPR RI dari PAN untuk Purwokerto, Banyumas dan Cilacap. Kehadiran Bambang Nurdiansyah, Rully Nere dan kawan-kawan oleh Mahfudin Nigara dicoba manfaatkan secara maksimal dengan menghelat 'coaching-clinic' dan pertandingan persahabatan dengan tim-tim setempat.
"Purwokerto, Banyumas atau Cilacap banyak memiliki pemain berbakat, tinggal bagaimana kita membantu meningkatkan kemampuannya," ujar Mahfudin Nigara, tokoh olahraga sekaligus wartawan senior yang menjadi Caleg PAN dengan nomor urut 8 dari Dapil 8 mencakup Purwokerto, Banyumas dan Cilacap itu.
Nigara sudah empat kali menghadirkan tim legenda PSSI ke daerah-daerah yang menjadi basis pemilihannya pada Pileg 9 April mendatang. Tim dari daerah dan sekolah yang menjadi konstituennya juga didatangkannya ke Jakarta, dan memberikan kesempatan kepada mereka bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan. Itu merupakan kesempatan yang langka untuk diperoleh pemain-pemain dari pelosok kampung seperti di Purwokerto, Banyumas atau Cilacap.
Akan tetapi, itulah justru yang diberikan oleh Nigara, agar atmosfir dan kebanggaan bermain di SUGBK senantiasa menjadi pendorong motivasi mereka untuk maju dan mengembangkan kemampuannya.
TEGAL-BREBES
Konsep atau kemasan yang dilakukan oleh Nigara dalam menghadirkan timnas ke daerah diterapkan pula oleh Teguh Juwarno saat menggelar safari tim legenda PSSI ke Tegal dan Brebes, sejak Kamis lalu dan berakhir Minggu (16/3-2014) ini.
Dari safari ke Tegal dan Brebes ini, tidak ada hari tanpa 'kerja keras' untuk mantan-mantan pemain Timnas Indonesia tersebut. Setiap harinya, sejak Jumat, tim legenda PSSI yang terdiri dari Simson Rumah Pasal, Wahyu Hidayat, Herry Kiswanto, Zulkarnaen Lubis, Berthy Tutuarima, Sanija, Toyo Haryono, Jayadi Said, Aun Harhara, Rolando Koibur, Nasir Salassa, dan Hasan Tuharea melakukan dua kegiatan.
Yakni, coaching-clinic dan bertanding pada pagi dan sore hari. Herry Kiswanto dkk pada Jumat pagi bahkan melakukan 'coaching-clinic' dan bertanding futsal, disusul 'coaching-clinic' dan bertanding lapangan besar sore harinya, dan malamnya mengikuti dialog olahraga terkait evaluasi dan proyeksi persepakbolaan Kota Tegal.
"Ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan potensi sepakbola kota serta kabupaten Tegal dan Brebes," ungkap Teguh Juwarno, yang sejak 2009 sudah menjadi anggota DPR RI dari PAN.
Teguh Juwarno mencalonkan diri kembali sebagai anggota DPR 2014-2019 dari PAN. Ia menempati nomor urut 1 dari Dapil Kota serta Kabupaten Tegal dan Brebes. (tb)