TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Thoriq M Alkatiri terpilih sebagai wasit terbaik kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim 2014 pada bulan Februari. Pemilihan Thoriq sebagai wasit terbaik dilakukan melalui kerjasama antara Komite Media PSSI dan Komite Wasit PSSI.
"Syukur Alhamdulilah dengan apa yang sudah dipercayakan kepada saya. Penghargaan ini tidak membuat saya menjadi besar kepala, akan tetapi semakin membuat saya harus lebih lebih baik lagi ke depannya," ujar Thoriq dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Senin (24/3/2014).
Proses pemilihan Thoriq dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan Komite Media PSSI dengan melihat pribadi wasit dalam menjalankan tugasnya. Kemudian, tahap kedua, Komite Wasit melakukan penilaian dari sisi teknik.
Diproses pemilihan tahap pertama, para panelis dari 11 media yang hadir dibagi dalam tiga grup yang dengan formasi empat, empat, tiga. Dan masing-masing grup menilai delapan sampai sembilan wasit ISL yang total berjumlah 25 orang tersebut.
Setelah melewati fase pertama pemilihan, nama Thoriq masuk dalam tiga besar wasit terbaik di bulan Februari bersama Bahrul Ulum dan Kusni. Pada tahap kedua, panelis diberikan masing-masing satu suara untuk menentukan siapa yang terbaik dari ketiganya.
Dari proses inilah, nama Thoriq keluar sebagai yang terbaik. Tujuh suara dijatuhkan kepada wasit asal Karawang, Jawa Barat, tersebut. Sementara dua suara lagi jatuh kepada Kusni.
Gelar wasit terbaik pada bulan Februari menambah pencapaian yang telah dilakukannya. Pada bulan lalu, pria kelahiran 19 November 1988, Thoriq dinyatakan lolos tes untuk mendapatkan lisensi wasit dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) dan segera memimpin laga kelas dunia.
Thoriq menjadi satu-satunya wasit asal Indonesia yang dinyatakan lolos dalam ujian itu. Dua pengadil lapangan lainnya, Handri Kristanto dan Oki Dwi Putra dinyatakan tidak lolos dan harus mengulang tes tersebut pada 11 April mendatang.
"Kemarin, saya baru pulang dari Brunei Darussalam (tempat tes berlangsung), hasilnya sudah lulus jadi sekarang tinggal menunggu tugas kalau diberi kesempatan," katanya.
Namun, bagi Thoriq, lisensi FIFA ini tidak lantas membuat dirinya tinggi hati. Justru, kepercayaan dari federasi pimpinan Sepp Blatter ini akan dijaganya dengan penuh tanggung jawab dengan menjadi pengadil lapangan yang makin disegani di Indonesia dan internasional.
"Tanggung jawab saya sekarang lebih besar karena saya juga harus tanggung jawab dengan sertifikat ini. Saya ingin memimpin lebih baik lagi," ujarnya.