TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Persib Bandung sukses mengalahkan tamunya Arema Cronus 3-2 dalam pertandingan yang digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (13/4/2014) sore. Sempat tertinggal 0-2, Persib mampu membalikkan keadaan.
Tambahan tiga angka membuat Maung Bandung sukses mengudeta Arema sebagai pemuncak klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) Wilayah Barat. Kemenangan Persib ditentukan oleh gol yang diciptakan Djibril Coulibaly, Firman Utina serta Makan Konate. Kini Persib sudah mengoleksi nilai 16 hasil tujuh kali bertanding.
Walau menang, kemenangan yang diraih tak didapat dengan mudah. Di babak pertama Persib sempat tertinggal dua gol. Baru di babak dua Persib bisa mencetak gol. Pertama di menit 52. Umpan datar Supardi Nasir disambar Djibril di tiang dekat sambil menjatuhkan diri.
Kemudian di menit 78 giliran Firman yang menciptakan gol. Dan gol penentu kemenangan Persib dipersembahkan Konate di menit 84. Pemberi umpan dalam proses dua gol ini adalah Tantan yang masuk di babak kedua. Tantan bisa dibilang sebagai pemecah kebuntuan ketika serangan dari sayap kiri Persib sering tak maksimal.
Lalu apa yang diintruksikan kepada Tantan oleh Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman di babak kedua?
"Ya intinya supaya bikin perubahan. Sebenarnya di babak pertama sudah bagus, cuma mungkin belum waktunya," kata Tantan.
Dan ternyata Tantan memang bisa memberikan perubahan. Lewat dua assist-nya, Persib bisa mengemas tiga angka. "Yang penting saya berusaha memberikan yang terbaik. Dan Alhamdulillah, saya bisa memberikan yang terbaik buat Persib," tutur pemain bernomor punggung 82 ini.
Hasil itu membawa Persib Bandung berada di posisi pertama klasemen sementara LSI Wilayah Barat. Maung Bandung unggul satu poin dari Arema yang baru memainkan enam pertandingan. Bisa menang dan ada di puncak klasemen, membuat Tantan tak henti-hentinya mengucap rasa syukur. "Berada di puncak klasemen, dinikmati saja," katanya.
Namun, Tantan tak ingin berada di puncak klasemen hanya sesaat. Ia ingin Persib bisa bertahan lama di peringkat pertama. Dan menurutnya, untuk mewujudkan hal ini tidak mudah. Mereka harus berjuang keras di setiap pertandingan yang dijalani.
"Ini harus dipertahankan. Dan lebih sulit untuk mempertahankan," kata pemain asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat ini. TIS/TRIBUN JABAR