Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang laga kedua menghadapi Timnas Myanmar U-19, pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri kembali menggembleng 29 anak asuhnya dalam latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2014) malam.
Sejumlah evaluasi atas hasil imbang 1-1 pada pertemuan pertama menjadi pelajaran tersendiri bagi pelatih Indra Sjafri dan para pemain Timnas U-19. Di antaranya, mengevaluasi sisi emosional pemain dan pengembangan serangan saat para gelandang Timnas Indonesia U-19 mendapat tekanan dari lawan.
Bagi Indra, dari pengamatannya menyaksikan rekaman pertandingan kemarin, pemain Timnas Indonesia U-19 lebih menguasasi permainan dengan 70 persen. Namun, justru permainan kubu Myanmar yang lebih 'cantik' memainkan emosi para pemain Timnas Indonesia U-19.
"Inilah yang harus kami tata," ujar Indra di sela memimpin latihan Timnas Indonesia U-19.
Diketahui, pada laga pertama melawan Myanmar, beberapa pemain Timnas Indonesia tak bisa mengontrol emosi. Penyebabnya, mulai memperlambat jalannya pertandingan saat melempar bola ke dalam hingga seringnya pemain Myanmar cedera dan memerlukan perawatan.
Puncaknya, pemain bertahan Indonesia, Hansamu Yama diusir wasit setelah menarik tangan penyerang Myanmar yang tengah tergeletak di kotak penalti. Ia tak mampu menguasai emosinya melihat 'aksi' pemain Myanmar tersebut.
Menurut Indra, dari pertandingan pertama melawan Myanmar kemarin, tampak sekali pemain Timnas Indonesia U-19 yang masih berdarah muda terbilang lebih labil dan mudah terpancing emosi.
"Emosi kadang-kadang tinggi. Ini yang jadi PR kami," akunya.