TRIBUNNEWS.COM - Mantan bek Barcelona, Lilian Thuram, menilai pengelola La Liga (LFP) tidak memahami rasialisme sehingga tidak serius menangani kasus-kasus mengarah tindak rasial.
Hal tersebut berkaitan dengan pelemparan pisang yang dilakukan seorang suporter Villarreal kepada bek Barcelona, Dani Alves, pada pertandingan Primera Division antara dua klub tersebut, di El Madrigal, pada 27 April 2014, yang berakhir 3-2 untuk Barcelona.
Villarreal telah menjatuhkan sanksi larangan masuk Stadion El Madrigal seumur hidup kepada pelaku pelemparan. Villarreal kemudian dikenai sanski denda oleh LFP sebesar 12.000 euro atau sekitar Rp 192 juta.
Menurut Thuram, sanksi denda LFP terhadap Villarreal menunjukkan bahwa LFP tidak ingin mengakhiri rasalisme. Thuram mencontohkan, pemilik klub NBA LA Clippers Donald Sterling dilarang terlibat di NBA, didenda 2,5 juta dollar AS, dan harus menjual Clippers karena mengeluarkan pernyataan bernada rasial. Keputusan NBA itu didukung oleh Presiden Amerika Serikat Barrack Obama.
"Menjatuhkan denda 12.000 euro adalah gurauan. Ini menunjukkan mereka tak ingin mengakhiri rasialisme. Di Amerika Serikat, mereka menangani ini dengan serius. Wasit harus menghentikan pertandingan dan federasi menutup stadion. Liga Spanyol tidak mengerti rasialisme. (Rasialisme) adalah aksi kekerasan terhadap seorang pemain dan terhadap orang-orang yang menyaksikan pertandingan itu," ujar Thuram.