News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2014

Tak Ada Pelatih Asing yang Bisa Juara Dunia

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Carlos Ruiz Zafron

TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Novelis asal Spanyol, Carlos Ruiz Zafron, dalam novelnya The Shadow of the Wind memaparkan, “Alasan seseorang bisa lebih nyaman berbicara dengan orang asing adalah ketiadaan asumsi tentang diri kita sebelumnya.”

Atas dasar itulah, Rusia menunjuk Fabio Capello sebagai juru latih Tim Beruang Merah saat hendak melakoni Pra-Piala Dunia 2014. Asosiasi Sepak Bola Rusia berharap Capello bisa menyuntikkan filosofi baru agar Alexander Kerzhakov dkk bisa tampil menawan dan kembali disegani di percaturan sepak bola di dunia. Sebab, sudah lebih dari satu dasawarsa Rusia gagal mentas di Piala Dunia.

“Saya datang ke sini untuk memenuhi harapan Rusia menembus Piala Dunia. Saya akan menanamkan filosofi saya di tim ini demi mencapai tujuan tersebut,” ujar Capello pada awal penunjukannya, Juli 2012 silam.

Rusia memang kemudian dibawa Capello tampil di Brasil 2014. Ambisi pelatih asal Italia itu langsung membubung. “Semifinal akan menjadi target minimal kami di Piala Dunia,” tekad dia.

Capello memang tak pantas memasang target lebih tinggi daripada menembus semifinal. Sebab, untuk menapak lebih jauh, dia terganjal tradisi antipelatih asing. Sepanjang gelaran Piala Dunia, tak ada tim juara dunia yang diarsiteki oleh pelatih asing , bukan berasal dari negaranya.

Prestasi terbaik untuk tim yang dibesut pelatih asing adalah finali. Ada tiga pelatih asing yang bisa membawa negaranya lolos ke partai puncak Piala Dunia. Tapi, sejak Piala Dunia menggunakan format 24 lalu 32 peserta, prestasi terbaik pelatih asing hanyalah semifinalis. Itu diraih Korea Selatan saat dibesut Guus Hiddink pada 2002. Selain itu, selalu kandas lebih cepat.

Inggris menjadi contoh yang paling sahih. Pada 2002, 2006, dan 2010, The Three Lions dilatih oleh Sven Goran Eiksson dan Capello. Mereka tak bisa melangkah lebih jauh daripada perempat final. Malah, pada dua gelaran terakhir, Steven Gerrard dkk harus sudah angkat kaki usai babak 16-besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini