News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2014

Mourinho: Spanyol Keok karena 'Tiki-Taka'

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pelatih Chelsea, Jose Mourinho, angkat bicara soal kegagalan tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2014. Mourinho berpendapat, lawan sudah mengetahui bagaimana mematikan tiki-taka yang merupakan sistem permainan La Furia Roja.

Tiki-taka adalah sebutan yang merujuk gaya permainan timnas Spanyol yang mengedepankan sebanyak mungkin penguasaan bola. Dengan tiki-taka, Spanyol dua kali beruntun menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Eropa 2012, serta Piala Dunia 2010. Iker Casillas dan kawan-kawan kemudian difavoritkan menjuarai Piala Dunia 2014.

Faktanya, mereka harus tersingkir lebih cepat setelah menelan dua kekalahan beruntun pada babak penyisihan grup. Setelah takluk 1-5 dari Belanda, Spanyol dibungkam Cile dengan skor 0-2.

Dengan satu laga tersisa, Spanyol duduk di dasar klasemen dengan nilai nol. Sementara posisi dua besar dihuni Belanda dan Cile yang sama-sama memiliki nilai enam. Adapun tempat ketiga dihuni Australia, juga dengan nilai nol dari dua pertandingan.

"Mereka hanya mencetak satu gol dengan sebuah penalti dan nilai mereka nol. Mereka sudah dipastikan pulang. Menurut saya, ada faktor besar dari Belanda dan Cile (atas kegagalan Spanyol)," kata Mourinho kepada Yahoo Sport.

"Menurut saya, mereka melakukan sepak bola modern. Dari sudut pandang strategi, Belanda dan Cile sangat bagus. Sementara Spanyol tidak bisa mengatasinya," sambungnya.

Mourinho menilai, Cile dan Belanda telah mempelajari bagaimana melumpuhkan tiki-taka.

"Orang belajar bagaimana melawan tim terbaik. Saat tim terbaik bermain, selalu memercayai filosofinya. Sementara tim lain mempelajarinya. Spanyol luar biasa dalam empat tahun atau enam tahun terakhir. Cara mereka bermain begitu menakjubkan. Orang belajar, melihat, dan mempelajari," ulas Mourinho.

"Pelatih (Belanda) Louis van Gaal brilian saat menganalisanya. Dia menyiapkan pertandingan melawan Spanyol. Namun, Jorge Sampaoli lebih bagus. Kita harus bersikap adil bahwa Spanyol tidak bermain bagus. Kita juga harus fair mengatakan Cile luar biasa dan selamat untuk Sampaoli," sambungnya.(Ferril Dennys)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini