Live On
ANTV, TVONE, K-Vision
Jumat (20/6) Pukul 23.00 WIB
TRIBUNNEWS.COM, RECIFE - PASUKAN Italia bersiap menghadapi "neraka" di Itaipava Arena, Recife saat menghadapi Kosta Rika di lanjutan penyisihan grup D, Jumat (20/6). Bermain pukul 13.00 waktu setempat, saat Matahari berada di atas kepala, para penggawa Azzurri diperkirakan bakal tersengat dengan suhu udara yang mencapai 29 derajat celcius.
Skuat asuhan Cesare Prandelli ini memang sudah menyiapkan diri untuk laga "neraka" ini. Selama di kamp latihan, mereka telah membiasakan diri dengan berendam di sauna untuk beradaptasi dengan cuaca panas.
Namun tetap saja, dalam praktiknya mereka bisa kedodoran. Terlebih, Kosta Rika sedang dalam kepercayaan diri tinggi usai membekuk Uruguay 3-1 di laga perdana. Di laga itu, terlihat skuat asuhan ini Jorge Luiz Pinto ini bermain dengan energik, penuh tenaga, dan tetap bugar selama 90 menit. Mereka sepertinya bakal memaksa Italia bermain dengan tensi tinggi untuk menguras stamina. Berbekal kemenangan di laga perdana, kedua tim bakal melenggang ke babak 16 besar jika memenangi laga ini
Gelandang Azzurri, Daniele De Rossi mengamini iklim tropis di Recife bisa jadi pengganggu serius. Ia mencontohkan laga Italia melawan Jepang pada Piala Konfederasi tahun lalu di tempat yang sama.
Menurutnya, ketika itu para pemain Italia harus berjuang melawan udara panas dan kecepatan tinggi pemain Jepang. Laga melawan Kosta Rika sangat berbahaya karena kami bermain di siang bolong, dan ini akan sangat sulit. Bisakah kami mengalahkan Kosta Rika? Tidak ada lagi pertandingan di Piala Dunia seperti di Italia 1990 ketika pertandingan berakhir 8-0. Kami menghadapi tim yang teroganisir dan memiliki pemain- pemain kuat," ujarnya.
Kekhawatiran Italia terhadap iklim tropis disadari betul oleh kubu Kosta Rika. Winger Christian Bolanos mengatakan timnya akan memanfaatkan kebiasaan mereka terhadap cuaca panas.
Kami tahu iklim akan mendukung Kosta Rika dan kami harus memanfaatkannya. Orang-orang dari Eropa akan merasa kesulitan pada iklim seperti ini. Bagi Kosta Rika iklim di sini mirip dengan yang biasa kami temui. Orang-orang Eropa harus sedikit beradaptasi. Ini bukan rahasia lagi,” kata Bolanos dilansir London Evening Standard.
Azzurri mendapat kabar gembira setelah sang kapten, Gianluigi Buffon, dan bek Mattia de Sciglio dipastikan sudah siap merumput setelah absen di laga melawan Inggris karena cedera pergelangan kaki.
Kehadiran sang kapten, kata Dokter tim Italia, Enrico Castelacci, bakal menularkan semangat positif kepada tim. Dia seorang juara sejati. Meski cedera dia segera mengalihkan fokusnya kepada hal yang positif. Terkadang kekuatan pikiran lebih baik daripada obat-obatan. Pulihnya Buffon dan (Mattia) De Sciglio memengaruhi atmosfer tim dan optimisme mereka ketika menghadapi kesulitan,” imbuh Castelacci.
Bagaimana pun, di atas kertas Italia lebih diunggulkan karena memiliki materi pemain yang lebih baik daripada Kosta Rika. Namun demikian, Italia tidak boleh memandang remeh skuat asuhan Jorge Luis Pinto. Tersungkurnya Spanyol di tangan Cile menjadi pelajaran penting betapa Piala Dunia ini berpotensi menjadi kuburan untuk tim tangguh Eropa.
Winger Cile, Christian Bolanos mengakui Italia sebagai tim kuat karena memiliki pemain seperti Giorgio Chiellini dan Mario Balotelli, namun pemain FC Copenhagen itu mengatakan bukan berarti timnya tidak bisa meraih kemenangan.
Kami harus menjadi pemimpin di atas lapangan. Kami adalah tim kecil di Piala Dunia. Kami harus mengubah cara bermain kami dari ketika menghadapi Uruguay saat jumpa Italia karena mereka memiliki lebih banyak gelandang. Namun lebih dari itu, pelatih memberikan kami kebebasan untuk bermain,” tutur Bolanos.
Selain itu, Bolanos mengatakan timnya tidak boleh terpaku pada pengatur permainan Italia, Andrea Pirlo. Menurut Bolanos juara dunia tiga kali itu memiliki banyak pemain bagus dan patut dihormati. Oleh karena itu ia menganjurkan timnya untuk terus menekan Italia dan membuat mereka kerepotan seperti yang mereka lakukan terhadap Uruguay.
Italia akan sangat waspada dan kami akan memberikan segalanya kepada mereka karena mereka tahu kami bukan lawan yang mudah,” ujar gelandang Yeltsin Tejeda seperti dikutip oleh situs resmi federasi sepak bola Kosta Rika. (Tribunnews/deo)