TRIBUNNEWS.COM - Kosta Rika tampil mengejutkan mencapai babak perempatfinal Piala Dunia 2014. Namun, melihat apa yang dilakukan pelatih Jose Luis Pinto ini, bukan sebuah kebetulan mengingat tim tersebut telah dipersiapkan secara matang.
Persiapan mulai dari pembentukan etika pemain sampai ke organisasi permainan menjadi pondasi negara berjuluk Ticos. Ini pula yang menjadi kunci negara di wilayah Amerika Tengah tersebut meraih predikat juara Grup D unggul dari Uruguay, Italia, dan Inggris.
Pertandingan 16 besar melawan Yunani telah menjadi bukti bagaimana Pinto menanamkan pondasi ini. Meskipun bermain dengan 10 pemain selama satu jam mereka mampu memaksakan kedudukan 1-1 bertahan hingga ke tendangan adu penalti.
Kelima penendang Kosta Rika berhasil mengeksekusi bola, sementara penjaga gawang, Keylor Navas mampu mengantisipasi eksekusi penendang keempat Yunani, Theofanis Gekas. Keberhasilan ini karena persiapan yang dilakukan Bryan Ruiz dkks.
Pendekatan yang sama dalam mempersiapkan tim akan dilakukan Jose Luis Pinto jelang bertanding menghadapi Belanda pada babak perempatfinal di Itaipava Arena Fonte Nova, Salvador, akhir pekan ini.
Pelatih berkebangsaan Kolombia ini mempunyai pekerjaan rumah menganalisa permainan Belanda ketika mengalahkan Meksiko 2-1 pada babak 16 besar. Analisa melalui video rekaman tersebut merupakan bagian untuk mengetahui gambaran permainan negara berjuluk De Oranje.
“Kami merekam pertandingan Belanda melawan Meksiko. Kami akan menganalisa permainan Belanda. Kami akan menghadapi mereka dengan rasa hormat, tetapi kami juga ingin meraih kemenangan,” tutur Pinto, seperti dilansir reuters.
Dasar kesuksesan Kosta Rika berada di sistem bermain. Pinto menerapkan formasi 5-4-1. Pertahanan Ticos sangat kokoh dengan lima orang pemain, di mana mereka hanya kebobolan satu kali melalui permainan terbuka dari empat laga sampai saat ini.
KPU Sabu Raijua Klarifikasi Dokumen Krisman Riwu Kore yang Tersebar di Media Sosial - Pos-kupang.com
Latihan Soal BAB 2 Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Semester 1 Lengkap Kunci Jawaban, Soal Pilihan Ganda
Gelandang jangkar, Celso Borges, memberikan perlindungan. Dia orang pertama yang menghalau serangan lawan. Tak hanya kuat dalam bertahan, tim ini mempunyai trio yang mematikan saat menyerang, yakni Joel Campbell, Bryan Ruiz, dan Christian Bolanos.
Ticos telah membuat sejarah melaju ke perempatfinal. Pencapaian tertinggi sebelumnya adalah lolos ke babak 16 besar pada Piala Dunia 24 tahun lalu. Namun, Pinto mengaku Kosta Rika masih dapat membuat kejutan.
“Kami akan bertarung dan melangkah sejauh mungkin. Kami sangat ambisius. Kami akan bertemu tim luar biasa yakni Belanda, juara dunia dengan pemain-pemain terbaik, tetapi kami senang menghadapi laga ini,” tutur pelatih berusia 61 tahun.
Sisi lain yang tak dilupakan Pinto adalah mentalitas untuk bertarung dengan sederet pemain berbintang milik lawan. Bahkan, ia sudah menyiapkan beberapa pemain yang memang diperuntukkan bagi kemungkinan hanya adu penalti lagi seperti saat bersua Yunanis.
Kabarnya, tak hanya 7-8 pemain saja yang dipersiapkan, melainkan hampir seluruh pemain mendapatkan tanggung jawab yang sama. Bahkan, tiga kiper yang dibawa Pinto, yakni Keylor Navas, Patrick Pemberton dan Daniel Cambronero, ikut juga mendapat jatah untuk berlatih mengeksekusi sepakan penalti.
"Semua kemungkinan masih ada, dan kami harus mempersiapkan semua kans yang ada di depan mata, termasuk kemungkinan adanya adu tendangan penalti lagi. Hal itu membutuhkan mental yang kuat, dan saya berkewajiban membentuk itu," tegas Pinto.