TRIBUNNEWS.COM, SALVADOR - Meski terlempar keluar dari ajang Piala Dunia setelah kalah 1-2 dari Belgia, pelatih tim nasional Amerika Serikat Juergen Klinsmann menyanjung penampilan anak-anak asuhnya.
Klinsmann mengaku bangga atas perjuangan Tim Howard dan kawan-kawan yang sanggup menahan serangan Belgia, walau akhirnya kebobolan dua gol pada babak tambahan.
“Saya sangat bangga pada tim saya. Setiap pemain di lapangan telah membuat negara mereka bangga dengan apa yang mereka tampilkan pada Piala Dunia ini,” ujar pria yang akrab disapa Klinsi itu.
“Semua pemain telah bermain melampaui kemampuan mereka dan saya katakan kepada mereka bahwa untuk membawa hal-hal yang sangat positif itu ke kampung halaman,” imbuhnya.
Lebih jauh, mantan gelandang timnas Jerman yang mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 1990 itu meyakini bahwa kekalahan dari Belgia bukan akhir segalanya bagi tim ‘Negeri Paman Sam’.
“Kami akan berkembang dan terus berkembang. Kami mencari semua warga Amerika di penjuru dunia, tidak peduli latar belakang mereka. Ini adalah bagian dari globalisasi. Kami harus terus belajar, sebab kini kami dalam proses. Saya tidak tahu berapa tahun yang diperlukan,” kata Klinsmann.
Pernyataan Klinsmann mengenai pencarian warga Amerika berbakat, tanpa memedulikan latar belakang, amat mungkin merujuk pada beberapa tim di Piala Dunia yang memiliki pemain dari latar belakang etnis yang beragam.
Timnas Swiss, misalnya. Klik Lima pemain andalan Swiss, yakni Xherdan Shaqiri, Valon Behrami, Granit Xhaka, Haris Seferovic, dan Admir Mehmedi merupakan imigran atau anak imigran dari pecahan Yugoslavia.