TRIBUNNEWS.COM - Penyerang Timnas Argentina, Lionel Messi, mengaku kehilangan ketenangan setiap kali timnya gagal mengubah peluang menjadi gol, pada laga 16 besar melawan Timnas Swiss, di Arena Corinthians, Sao Paulo, Senin (1/7/2014). Ia pun menilai timnya beruntung memenangi laga itu 1-0 dan masuk perempat final.
"Kami kesulitan. Itulah yang aku rasakan. Namun, sekarang kami tahu kami bisa melewati masa-masa sulit seperti ini. Kami beruntung. Kami memiliki keberuntungan dan harus mendapatkan manfaatkan dari keberuntungan itu dan melangkah maju," ujar Messi.
"Aku membayangkan, aku sering gugup seperti yang lain, karena kami tak bisa mencetak satu gol pun dan kesalahan apa pun bisa membuat kami tersingkir. Kami tak menginginkan adu penalti dan karenanya kami ingin memenangi laga pada babak tambahan," lanjutnya.
Kemenangan Albiceleste ditentukan oleh gol Angel Di Maria, pada menit ke-118. Di Maria menaklukkan kiper Diego Benaglio dengan tendangan kaki kiri dari tengah kotak penalti, memanfaatkan umpan Messi.
Sepanjang laga, menurut catatan FIFA, Argentina melepaskan 22 tembakan titis dari 29 usaha, dengan penguasaan bola 61 persen. Adapun Swiss melepaskan tujuh tembakan akurat dari 14 usaha.
"Untuk gol itu, aku sempat berpikir aku seharusnya menembakkan bola. Kemudian, aku melihat Angel di sektor kanan dan aku mengirimkan bola kepadanya dan syukurlah, kami bisa mencetak gol," tutur Messi.
Pada akhir laga, Messi terpilih menjadi pemain terbaik (man of the match) untuk keempat kalinya secara beruntun pada Piala Dunia ini.
"Aku tak tahu apakah aku layak mendapatkan penghargaan ini atau tidak. Namun, yang penting adalah kami masuk perempat final, yang merupakan harapan kami," ungkap Lionel Messi.
Pada perempat final, Argentina akan melawan Belgia, di Estadio Nacional, Brasilia, pada 5 Juli 2014.