Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Tim nasional Aljazair disambut seperti pahlawan ketika pulang ke negara mereka, Rabu (2/7/2014). Perdana Menteri Abdelmalek Sellal menyambut anak-anak asuhan pelatih Valid Halilhodzic itu di landasan pacu bandara.
Seluruh anggota tim kemudian diarak mengelilingi kota dengan sebuah bus yang dicat hijau dan putih. Setiap nama pemain juga tertulis dalam dinding bus.
"Allahu akbar, Halilhodzic," teriak para pendukung mereka di bandara. Masyarakat kota Aljir terus mengulang puji-pujian mereka itu di jalanan ibukota.
Panas terik matahari tidak menyurutkan antusiasme ribuan suporter yang meneriakkan dukungan kepada Madjid Bougherra dan kawan-kawan. Padahal saat itu mayoritas warga Aljazair sedang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.
Stasiun televisi nasional membuat satu program khusus yang didedikasikan untuk mengenang perjuangan Tim Rubah Gurun di Piala Dunia 2014. Program itu mereka beri judul "Terima Kasih Pahlawan."
Tim Rubah Gurun sukses melangkah ke babak 16 besar piala dunia untuk pertama kalinya. Negara berperingkat 22 FIFA ini lolos ke perdelapan final sebagai juara kedua grup H.
Langkah dramatis Aljazair akhirnya terhenti setelah ditumbangkan Jerman 1-2 melalui babak perpanjangan waktu, Selasa (1/6/2014), di Porto Alegre.