News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2014

Brasil vs Kolombia, Perang Rodriguez dan Neymar

Penulis: Deny Budiman
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Neymar

TRIBUNNEWS.COM - Duel Brasil kontra Kolombia di babak delapan besar Piala Dunia 2014 sejatinya adalah duel dua pemain bintang mereka, Neymar kontra James Rodriguez. Kedua tim bertemu di Castelao Arena, Fortaleza, Sabtu (5/7) dini hari.

Sama-sama masih berusia 22 tahun, kedua young guns ini untuk pertama-kalinya akan bertempur di lapangan untuk banyak kepentingan. Tak hanya untuk membawa timnya lolos ke semifinal, tapi juga untuk memperebutkan misi pribadi: mengejar gelar top skor, sekaligus jadi pemain terbaik di Piala Dunia 2014 ini.

Selain sama-sama masih berusia muda, keduanya juga punya banyak kesamaan lain. Neymar dan Rodriguez sama-sama baru mencicipi ajang Piala Dunia, dan langsung menebar pesona. Bukan hanya karena jumlah gol yang sudah ditorehkan di empat laga awal, tapi juga karena faktor kematangan dan kepemimpinan yang sudah mereka perlihatkan sepanjang turnamen.

Alih-alih demam panggung, sebagai pemain debutan keduanya justru langsung menempatkan diri sebagai pemain kunci di tim masing-masing. Semua pun sepakat, keduanya pantas disejajarkan dengan Lionel Messi dan Arjen Robben sebagai pemain yang paling memberikan pengaruh pada tim di turnamen kali ini.

Sejauh ini, keduanya memang menjadi motor tim. Sejumlah pihak menyebut, aksi Neymar untuk Brasil jauh lebih bersinar ketimbang ketika ia membela Barcelona.

Karakter seorang juara, mulai dari kepemimpinan, teladan, visi, dan inspirasi diperlihatkannya sepanjang pertandingan. Dan itu konsisten dilakukan jauh sebelum Piala Dunia digelar hingga tak heran ia bisa menyumbangkan 35 gol dari 53 laga untuk negaranya.

Saat Neymar sedang on fire, Brasil pun bisa tampil ciamik. Ini terbukti saat Neymar mencetak dua gol masing-masing ketika tim Samba mengalahkan Kroasia 3-1, dan Kamerun 4-1 di babak penyisihan.

Namun ketika Neymar tak mencetak gol, kubu Selecao terlihat kepayahan, seperti ketika ditahan imbang Meksiko 0-0, dan Cile 1-1 yang kemudian berujung adu penalti di babak 16 besar. Brasil total telah mengemas delapan gol, dengan empat gol di antaranya lahir lewat aksi penyerang Barcelona ini.

Kontribusi James Rodriguez untuk Kolombia, secara statistik jauh lebih mengilap. Gelandang serang 22 tahun ini konsisten menyumbangkan gol. Sebiji gol ke gawang Yunani saat Kolombia menang 3-0, satu gol ke gawang Pantai Gading (2-0), satu gol lagi ke gawang Jepang (4-1), dan dua gol saat mengempaskan Uruguay 2-0 di 16 besar.

Kini ia berada di puncak top skor dengan lima gol. Tambahan pula, ia memberikan dua asis --hal yang belum dilakukan oleh Neymar di turnamen ini. Ney, lewat mobilitasnya yang tinggi unggul dalam jumlah umpan kunci, yang mencapai angka delapan, sedang Rodriguez hanya enam.

Unggul secara statistik, bukan berarti Rodriguez lebih hebat. Jangan lupakan pula bahwa sepanjang turnamen Neymar selalu jadi sasaran dijegal oleh para lawan. Reputasinya sebagai pemain bintang membuatnya jadi pusat perhatian, hingga ruang geraknya pun jadi sempit. Statistik membuktikan ia 14 kali dilanggar oleh lawan, sedang Rodriguez --yang sebelum turnamen namanya belum begitu dikenal-- hanya enam kali.

Jelang laga krusial, kedua pemain bintang ini pun saling melontarkan perang urat syaraf. Neymar menyebut laju cemerlang Rodriguez akan berakhir dini hari nanti.

"Kolombia memang tim yang luar biasa karena telah mencatatkan banyak kemenangan. James adalah seorang bintang, meski masih muda seperti saya. Tapi saya yakin tren positif ini segera berakhir dan Brasil bisa melaju terus ke babak semifinal,” kata Neymar.

Ketika ditanya apakah Rodriguez merupakan pemain yang lebih baik dibanding dirinya, Neymar enggan menjawab. Menurut dia, yang menentukan dalam laga perempat final bukan seorang Neymar atau Rodriguez tapi seluruh anggota tim.

“Saya sudah sampaikan bahwa saya tidak ingin meraih Sepatu Emas dalam kompetisi ini. Saya hanya ingin menjadi juara bersama Brasil. Jika saya tidak bermain pada laga semifinal dan Brasil tetap melaju, saya akan tetap puas karena ini yang saya inginkan,” katanya.

Rodriguez sendiri mengaku sejak lama mengagumi Neymar. "Bertempur melawannya adalah hal yang tak pernah saya bayangkan. Ia pemain hebat. Ini akan jadi partai yang sama-sama tak akan kita lupakan. Kita bersiap mengukir sejarah baru untuk Kolombia," ujarnya bertekad.

Kedua pemain bintang ini sama-sama sudah siap tempur. Siapa di antara keduanya yang tampil lebih gemilang, dialah yang akan membawa negaranya melaju ke babak semifinal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini