TRIBUNNEWS.COM, RIO DE JANEIRO - Pertandingan Argentina vs Swiss bisa jadi merupakan pertandingan yang paling emosional bagi pelatih Swiss, Ottmar Hitzfeld (65 tahun).
Usai Swiss dikalahkan Argentina 0-1 pada babak 16 besar, Selasa (1/7), sang kakek, Hitzfeld memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih Swiss.
Enam tahun cukuplah bagi pelatih berusia 65 tahun ini menjalin kebersamaan bersama Swiss. Tak ayal, usai pertandingan, para pemain dan staf timnas Swiss melakukan penghormatan terakhir untuk Hitzfeld.
Yang mengharukan, pria yang pernah melatih Bayern Muenchen ini menangis ketika diwawancarai oleh sejumlah jurnalis usai pertandingan. Hari-hari selama Piala Dunia 2014 merupakan hari-hari yang paling emosional karena dialah salah satu pelatih terbaik di dunia sepak bola.
“Ia merupakan sosok yang sangat perfeksionis. Dia mempunyai kepribadian yang baik dan filosofi yang luar biasa. Dia selalu memberikan kesempatan pada setiap pemain, dan para pemain mengatakan belum pernah mendapatkan pengalaman yang seperti itu. Kami respek padanya,” tutur assisten pelatih, Michel Pont saat diwawancarai FIFA.com
Para pemain Swiss turut memberikan komentar atas pengunduran diri Hitzfeld.
“Dia merupakan sosok yang mengagumkan. Meskipun ia mencantumkan nama saya sebagai pemain cadangan, tapi saya selalu mengingatkan pada diri sendiri bahwa ia tahu apa yang ia lakukan," ucap Haris Seferovic, penyerang yang bermain untuk Real Sociedad ini.
"Ia membawa perubahan dengan memberikan kesempatan pada pemain-pemain muda. Kami semua sangat menghormatinya,” ucap Seferovic, yang memiliki tinggi badan 187 cm ini.
Sebelum melatih tim nasional Swiss, Hitzfeld pernah menangani beberapa klub sepak bola diantaranya Zug, Aarau, Grasshopers Zurich, Borussia Dortmund, dan Bayern Muenchen. Ia mulai menangani timnas Swiss pada tahun 2008.