TRIBUNNEWS.COM - Juan Camillo Zuniga kini menjadi orang yang paling dibenci di Brasil, setelah lutut kanannya menyebabkan Neymar cedera, dan tak bisa membela Brasil lagi di Piala Dunia 2014.
Zuniga, sebagaimana dilansir Reuters, menyatakan sedih dengan kondisi Neymar. Dia tak menyangka upayanya memenangkan bola menyebabkan Neymar tak bisa menyelesaikan Piala Dunia ini.
"Saya tidak bermaksud menyakitinya, saya hanya mengikuti jalannya bola dan ingin merebutnya. Saya melakukan ini karena membela negara saya, dan tidak pernah berharap akan menyebabkan tulang punggung Neymar patah," kata Zuniga yang dikutip Reuters.
Insiden itu terjadi pada menit 87, dan Kolombia tertinggal 1-2. Bola melambung tinggi ke arah Neymar, dan tiba-tiba dari belakang Zuniga melompat tinggi untuk merebut bola lebih dahulu. Dia menggunakan badan Neymar sebagai tumpuan, agar loncatannya lebih tinggi. Pada saat itulah lutut kanannya mendepak punggung Neymar.
"Semoga cederanya tidak serius. Mari berdoa supaya cederanya tidak serius. Saya sedih harus berakhir seperti ini. Kami ingin membuat gol lagi, dan saat itu pertandingan berjalan dengan ketat. Pemain Brasil menempel pemain kami dengan rapat," kata Zunigapemain belakang yang bermain untuk klub Napoli itu menjelaskan peristiwa itu.
Hanya saja penjelasan Zuniga ini tetap tak dapat diterima oleh masyarakat dan pendukung Brasil. Caci-maki untuknya menjadi tweet paling umum di Brasil saat itu. Banyak yang menggunakan kata-kata paling rasis, dan tidak sedikit yang menyebutkan Zuniga harus mati.
Banyak juga yang menyayangkan wasit tidak bertindak adil, karena tidak memberi kartu merah untuk Zuniga. Namun dalam catatan FIFA, pada pertandingan itu terjadi 40 pelanggaran yang dilakukan kedua tim. Wasit Carlos Velasco dari Spanyol sendiri mengeluarkan 4 kartu kuning, yakni dua untuk Brasil (Thiago Silva, Julio Caesar) dan dua untuk Kolombia (Mario Yepes dan James Rodriguez).
Baca di Koran Super Ball, Minggu (6/7/2014)