TRIBUNNEWS.COM, SAO PAULO - Secara khusus, aksi keren di semifinal menjadi ajang terbaik bagi Sergio Romero menepis keraguan, sekaligus membayar kepercayaan dari pelatih Argentina, Alejandro Sabella.
Sang kiper menggagalkan dua eksekusi penalti pemain Belanda. Penampilan heroik itu menjawab tuntas kritik para peragu. Pada awalnya, Romero dianggap tak layak menjadi kiper nomor satu Tim Tango karena tak teruji di klub raksasa. Setelah di AZ Alkmaar, ia hijrah ke Sampdoria.
Klub papan tengah Serie A itu meminjamkan Romero ke Monaco di musim kompetisi lalu. Di Monaco, ia justru kalah bersaing dari Danijel Subasic. Kepahitan di level klub itu justru menjadi bahan bakar Romero buat unjuk gigi di pentas sebenarnya pada Piala Dunia 2014.
“Sabella selalu mengerti kondisi fisik dan psikis setiap orang. Saya hanya berterima kasih atas kepercayaan yang ia berikan selama ini,” ucap sang penjaga gawang di Bleacherreport.