News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Piala Dunia 2014

Prediksi Jerman Vs Argentina: Kehebatan Messi Juga Jadi Masalah Buat Tim Tango

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombinasi foto yang memperlihatkan aksi bek sekaligus kapten Jerman, Philipp Lahm (kiri) di Belo Horizonte pada 8 Juli 2014, dan penyerang sekaligus kapten Argentina, Lionel Messi, di Sao Paulo pada 9 Juli 2014.

Jerman sadar, euforia kemenangan 7-1 atas Brasil bisa menjebak mereka untuk terjungkal di kaki Argentina. ”Kami harus memulai pertandingan lagi dengan 0-0,” begitu kata kapten Philipp Lahm kepada kawan-kawannya. ”Final akan sulit luar biasa. Tak ada dari kami yang menganggap final ini akan ringan seperti saat mengalahkan Brasil,” kata Mats Hummels.

Di semifinal, Jerman memang mengalahkan Brasil dengan mudah, sedangkan Argentina menang atas Belanda dengan terengah-engah lewat adu penalti. Namun, pelatih Jerman Joachim Loew tak tertarik dengan optimisme perbandingan itu. ”Dalam hal defensif, Argentina kuat, kompak, dan terorganisasi dengan baik. Sementara dalam ofensif, mereka mempunyai pemain hebat, Messi dan Higuain,” kata Loew.

Anak-anak Loew menyiapkan diri dengan sungguh-sungguh. ”Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan kami, mental dan bola, untuk meraih kemenangan,” kata Lahm.

”Apa yang ada dalam ransel kami akan kami keluarkan semua,” lanjut Thomas Mueller, yang ingin malam nanti menjadi saat terwujudnya impian masa kanak-kanaknya.

Ada foto tim Argentina bersama Paus Fransiskus. Katanya, siapa punya Paus, dia akan juara. Padahal, Paus adalah orang Argentina. Sayangnya, Paus Fransiskus, yang juga pencinta bola itu, mengatakan bahwa selama Piala Dunia, ia akan netral. ”Bola itu baik, tetapi Yesus lebih penting,” kata Paus.

Dan, harap diingat, Jerman pun masih mempunyai Paus Benediktus XVI. Sayangnya, Paus Benediktus tidak suka bola. Karena usia yang renta, dia sudah harus pergi tidur pukul 21.00.

Dengan kata lain, untuk menjadi juara, Argentina dan Jerman tidak boleh menyandarkan diri pada bantuan apa pun dari luar, selain pada kemampuan mereka dalam bermain bola. Inilah saat anak-anak manusia menunjukkan kemampuannya yang final.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini