TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Tim Nasional U-17 Fachri Husaini mengatakan banyak kendala yang dihadapi dalam pencarian pemain berbakat ke daerah di Indonesia.
Kendala jarak tempuh ke daerah serta pengurus Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, sebagai kepanjangan tangan PSSI Pusat yang tidak aktif dalam menggelar kompetisi.
"Kalau pengurus asprov tidak pernah menggelar kompetisi bagaimana kita tahu ada pemain bagus di daerah itu," ujar Fachri Husaini kepada Harian Super Ball, Minggu (20/7/2014).
Fachri menegaskan kunjungan ke daerah mencari pemain berbakat kelahiran 1997-1998 itu dilakukan berdasarkan undangan asprov setempat. Ia mengatakan sudah 14 asprov yang dikunjungi untuk menyisir pemain berbakat sebagai bahan seleksi nasional.
Rencana, masih ada 7 asprov yang sudah memberikan jadwal untuk dikunjungi. Sehingga total yang sudah pasti didatangi sebanyak 21 provinsi dari 34 provinsi yang tersebar.
"Kalau pencarian seperti ini dapat 60 sampai 70 persen saja sudah bagus," ujarnya.
Pencarian pemain ini dilakukan untuk membentuk tim nasional U-17 yang akan dipersiapkan untuk Kualifikasi AFC 2015. Penelusuran pemain ke daerah ini dilakukan hingga minggu ketiga Bulan Agustus 2014.
Setelah itu, hasil pencatatan pemain berbakat disaring dan dilaporkan ke Badan Tim Nasional (BTN) PSSI untuk dipanggil seleksi nasional.