TRIBUNNEWS.COM - Model seksi asal Rusia, Irina Shayk, masih belum bisa menyembunyikan kegembiraannya bermain dalam film perdananya berjudul Hercules dimana ia beradu akting dengan bintang Hollywood Dwayne ‘The Rock’ Johnson.
Irina yang mempunyai campuran darah seorang Tatar, sangat pantas memerankan Megara yang merupakan karakter mitologi Yunani.
Mengenai penampilannya dalam film tersebut, kekasih mega bintang Real Madrid Christiano Ronaldo itu mengungkapkan banyak orang yang tidak percaya bahwa dirinya adalah seorang Rusia. Menurutnya kebanyakan orang melihatnya sebagai seorang Brasil ketimbang Rusia.
“Orang-orang tidak percaya saya seorang Rusia. Mereka selalu mengatakan kau terlihat seperti orang Brasil. Ayah saya adalah seorang Tatar, yang lebih dekat ke Mongolia. Dan warna kulit saya mirip ayah saya. Saya selalu katakan bahwa saya seorang mata-mata Rusia,” kata Irina sembari tertawa seperti dilansir Vogue.
Sosok Megara yang diperankannya dalam film tersebut, menurutnya merupakan peran penting karena Megara merupakan istri Hercules. Nama Irina yang berasal dari Yunani, juga membuat model berbibir seksi itu merasa bisa cepat beradaptasi dengan peran yang dilakoninya.
“Megara, karakter saya, adalah karakter mitologi Yunani. Dia istri Hercules. Ini pertama kalinya tapi saya harap tidak terakhir kalinya. Dia (Megara) perannya sangat kecil tapi karakter yang sangat penting dalam film ini. Saya merasa ini adalah sesuatu yang bisa saya tangani di peran pertama saya. Juga karena nama saya adalah nama Yunani, saya merasa bisa cepat menyatu dalam film,” paparnya.
Model dengan tinggi 178 cm itu mengatakan dirinya sangat menyukai suasana selama proses syuting yang mengambil tempat di Hungaria dan Kroasia. Para kru film dan aktor seperti Dwayne Johnshon, kata Irina, juga membantu memberikan tips saat melakoni adegan-adegan sulit.
“Sangat menyenangkan bekerja dengan Dwayne, dia sangat profesional. Dia banyak menolong saya, cukup berada disana dan menatapku, itu benar-benar membantu. Saya seakan bersama ‘suami’ saya yang membuatnya lebih mudah bagi saya,” tuturnya.
“Saya bukan aktris profesional, itu film pertama saya. Jadi cukup bagus memiliki dukungan itu. Saya pikir adegan yang paling sulit bagi saya adalah adegan kematian. Karena anda harus berbaring di tanah dan jelas anda tidak bisa bergerak, tidak bisa bernafas, dan tidak bisa mengedipkan mata anda,” sambungnya.
Di film tersebut, Irina juga tampil seksi dengan kostum khas mitologi Yunani. Harus melakukan adegan dengan busana hampir telanjang, bagi Irina adalah sesuatu yang baru. Menurutnya meski ia kerap tampil seksi dalam sesi pemotretan sebagai seorang model, berakting dengan busana seksi mempunyai nuansa yang sangat berbeda.
“Saat anda menjadi model, bahkan model lingerie, anda mungkin hanya dilihat oleh 10 orang dibelakang kamera. Tetapi di film, anda mempunyai 200 orang di belakang kamera,” katanya sembari menggelengkan kepala.
“Anda harus melakukannya dan anda harus melupakan bahwa anda seorang model. Anda harus terlihat nyata. Ini sangat berbeda, anda harus benar-benar percaya pada karakter anda,” urainya.
Bermain di film perdana bersama artis-artis ternama, membuat Irina ketagihan bermain di layar lebar. Meski menyukai dunia modeling, ia berharap bisa kembali beradu akting dalam sebuah film.
“Saya suka fashion dan saya menyukai menjadi seorang model. Tapi saya juga menikmati dalam pembuatan film ini dan saya ingin berakting lagi. Jika ada sesuatu berbeda atau sesuatu yang besar datang, saya akan mencobanya. Anda tidak pernah bisa merencanakan, itu seperti lotere. Dunia modeling membuka banyak pintu, presenter televisi, akting, anda tidak bisa merencanakannya. Mari kita lihat,” jelasnya.